Tampak Hutomo Mandala Putra atau yang dikenal dengan Tommy Soeharto usai teken kerjasama dengan Muslimat NU. (FT/IST)

JAKARTA | duta.co – Kerjasama Muslimat NU dengan Hutomo Mandala Putra atau yang dikenal dengan Tommy Soeharto, sudah diteken dalam acara penutupan Rapat Pimpinan Nasional Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), di Hotel Crowne Plaza Jakarta Pusat, Senin, (27/3/2017). Tommy sendiri hadir untuk menandatangani kerjasama dengan Muslimat NU tersebut.

Tommy mengenakan pakaian batik hijau, datang didampingi Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa. Hadir juga Ketua Pokja Industri Kreatif Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN), Irfan Wahid alias Gus Ipang juga dalam rangka yang sama, teken MoU.

Penandatanganan dengan Tommy ini dalam rangka kerjasama Usaha Kecil Menengah (UKM) antara Humpuss Group yang dimiliki Tommy dengan organisasi Muslimat NU, dalam beberapa sektor seperti, pertanian, dan bidang material bangunan.

Tommy memuji usaha kecil menengah berupa gula yang telah dikembangkan Muslimat NU, bermerek ‘Putri Satu 7’. Dia kepincut dengan kerja cerdas ibu-ibu Muslimat NU. “Kami harapkan dengan produk ‘Putri Satu 7’ ini, bila dilakukan dengan konsisten, kita tidak usah mengimpor gula,” kata Tommy.

Tommy Soeharto yang juga merupakan putra Presiden Kedua Soeharto ini dikenal merupakan pengusaha pemilik Humpuss Groups yang bergerak di bidang properti, energi, juga transportasi.

Sementara Ketua Umum PP Muslimat NU yang juga Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa, berharap, agar kerjasama ini memiliki efek positif sampai pelosok desa. Kemitraan ini bisa memberi efek ganda terhadap penurunan angka kemiskinan di desa, utamanya oleh Muslimat NU yang sebagian besar basisnya di desa. Banyak warga Nahdliyin yang masuk dalam kategori miskin dan terbelakang.

Menurut Khofifah, umumnya anggota Muslimat NU itu berada atau tinggal di pedesaan yang memiliki aksesibilitas rendah, tidak hanya terhadap layanan dasar berupa pendidikan dan kesehatan, namun juga lapangan kerja, sumber ekonomi, informasi, transportasi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Khofifah optimistis, penguatan jejaring yang dilakukan Muslimat NU mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di desa.

“Saya yakin masyarakat desa memiliki kemampuan. Hanya saja pemberdayaan yang dilakukan saat ini masih parsial belum komprehensif hulu sampai hilir sehingga belum menyentuh pokok masalah,” ungkap Khofifah. (hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry