Duhai para laki laki carilah istri yang perawan, dan bagi para wanita, jaga terus keperawananmu hingga menikah. Karena wanita perawan itu benar benar istimewa

Oleh: Moh Nasirul Haq Lc

KENDATI terdengar ‘tabu’, bahasan tentang keperawanan tetap penting bagi khalayak. Terutama bagi gadis-gadis muslimah, bagaimana menjaganya dengan baik dan benar.

Perawan adalah sebuah istilah yang lazim disandingkan pada seorang wanita. Sementara bagi pria memiliki istilah lain yaitu perjaka. Kedua istilah ini kerapkali dikaitkan khususnya disaat untuk menunjukkan keorisinilan atau keasliannya. Dalam istilah Arab dikenal dengan istilah AL BIKR dan AL ADZRO’, dan  dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah VIRGIN.

Sementara perawan dalam Konteks Fiqh memiliki definisi khusus yaitu:
جاء في الموسوعة الفقهية: البكارة (بالفتح) لغة: عذرة المرأة، وهي الجلدة التي على القبل . والبكر: المرأة التي لم تفتض
“Disebutkan dalam Al Mausu’ah Al Fiqhiyah : AL BAKAROH (dengan Fathah) secara Etimologi Adzrohnya wanita, Adzroh yaitu kulit yang ada di dalam vagina. Adapun AL BIKR bermakna Wanita yang belum pecah selaput kulit vaginanya.”
وبعض العلماء يفرق بين البكر والعذراء، فيجعل العذراء هي التي لم تزل بكارتها مطلقا، والبكر التي لم توطأ في قبلها في نكاح صحيح أو مختلف فيه.

“Sebagian Ulama membagi antara AL BIKR dan AL ADZRO’, dengan menjadikan Adzro wanita yang masih memiliki keperawanannya secara mutlak (total virgin), sedangkan Al BIKR sebutan bagi wanita yang belum bersenggama di vaginanya melalui pernikahan yang sah atau mukhtalaf fih (diperselisihkan).”

Ada pula ulama yang mengklasifikasi antara Bikir dan Adzro dengan pengertian berbeda;
الشرح الكبير للشيخ الدردير:  الْبِكْرُ عِنْدَ الْفُقَهَاءِ هِيَ الَّتِي لَمْ تُوطَأْ بِعَقْدٍ صَحِيحٍ أَوْ فَاسِدٍ جَارٍ مَجْرَى الصَّحِيحِ، وَأَمَّا الْعَذْرَاءُ فَهِيَ الَّتِي لَمْ تُزَلْ بَكَارَتُهَا بِمُزِيلٍ، فَلَوْ أُزِيلَتْ بَكَارَتُهَا بِزِنًا أَوْ بِوَثْبَةٍ أَوْ بِنِكَاحٍ لَا يُقَرَّانِ عَلَيْهِ فَهِيَ بِكْرٌ، فَهِيَ أَعَمُّ مِنْ الْعَذْرَاءِ. وَقِيلَ: الْبِكْرُ مُرَادِفَةٌ لِلْعَذْرَاءِ فَهِيَ الَّتِي لَمْ تُزَلْ بَكَارَتُهَا أَصْلًا.

Sementara dalam As syarhul  kabir karya syeikh Dardiri dikatakan; “PERAWAN atau VIRGIN menurut Fuqoha’ yaitu wanita yang belum disenggama dalam pernikahan yang sah ataupun rusak yang dianggap seakan-akan sah.

Adapun Adzro yaitu wanita yang tidak hilang keperawanannya dengan yang menghilangkan itu, maksudnya apabila dihilangkan keperawanannya dengan zina, nikah yang tidak diaku, maka ia masuk dalam kategori AL BIKIR dan kata AL BIKIR lebih luas maknanya daripada AL ADZRO. Ada yang mengatakan; AL BIKIR itu persamaan kata dari Al ADZRO’, yang mana keduanya bermakna wanita yang masih perawan secara original.”

Keistimewaan Wanita Perawan

قال ابن عاشور رحمه الله:
” الْبِكْرُ أَشَدُّ حَيَاءً وَأَكْثَرَ غِرَارَةً وَدَلَّا ، وَفِي ذَلِكَ مَجْلَبَةٌ لِلنَّفْسِ، وَالْبِكْرُ لَا تَعْرِفُ رَجُلًا قَبْلَ زَوْجِهَا ،  (28/ 362) .
“Wanita perawan itu sangat pemalu dan paling, dalam hal itu menarik bagi seseorang dan perawan tidak mengenal laki laki sebelum suaminya.”

نساء أهل الجنة حور أبكار ، ليس فيهن ثيب ، قال تعالى : (إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً * فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا * ) الواقعة/ 35 – 37.
“Dikatakan juga dalam surat Al Waqiah bahwa perempuan penghuni surga dalam keadaan perawan, tidak ada satupun yang janda. ALLAH berfirman; “kita menjadikan wanita-wanita surga dan kita jadikan mereka semua perawan.”

Dari situ kita bisa mengerti bahwa penghuni surga berada dalam puncak kebahagiaan dan kenikmatan. Dan tentu perawan di sini, artinya paling lezatnya bersenang senang, paling banyak bergantung dan paling dekat pada suami.

Dalam Fiqh pun dianjurkan untuk memilih istri dari kalangan wanita yang memiliki sifat baik diantara sifat baik itu adalah si wanita masih perawan. Karena perawan itu mencintai suami dan kasih sayangnya lebih besar daripada janda. Tentu saja hal semacam ini adalah dambaan semua orang.

Dalam sebuah Hadits dikatakan;
وفي الحديث عن جابر – رضي الله عنه – أن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال : ((عليكم بالأبكار ، فإنهنَّ أنتق أرحامـًا ، وأعذب أفواهـًا ، وأقل خبـًا ، وأرضى باليسير)) .
Bahwa kanjeng nabi bersabda; “seyogyanya kalian memilih wanita yang masih perawan, karena ia paling bersihnya rahim, dan paling tawar mulutnya, dan paling sedikitnya cinta, serta paling rela dengan hal yang sedikit.”
وتزوج جابر – رضي الله عنه – ثيبـًا ، فقال له رسول الله – صلى الله عليه وسلم – : (هلا بكرًا تلاعبها وتلاعبك) .
Dan Jabir pun menikah dengan seorang janda, maka Rasulullah saw berkata pada jabir: “Tidakkah engkau mencari perawan yang bisa kau ajak bermain-main dan diapun bermain-main denganmu.”

Sementara Imam Ghozali Berpandangan:
يقول الغزالي – رحمه الله – : في البكر خواص لا توجد في الثيب ، منها : أنها لا تحن أبدًا إلا للزوج الأول ، وأكد الحب ما يقع في الحبيب الأول .و منها إقبال الرجل عليها ، وعدم نفوره منها ، فإن طبع الإنسان النفور عن التي مسها غيره ويثقل عليه ذلك

Dalam diri perawan ada keistimewaan yang tidak ditemui pada janda. Diantaranya; Bahwa ia takkan menjerit rindu kecuali pada suami pertama, dan memastikan cintanya jatuh pada kekasih pertamanya. Di antaranya juga lelaki akan konsent padanya dan tak akan pergi darinya. Karena tabiat dasar manusia pasti akan pergi dari sesuatu yang pernah disentuh orang lain dan berat akan menerima hal itu.

Kesimpulanannya. Duhai para laki laki carilah istri yang perawan, dan bagi para wanita, jaga terus keperawananmu hingga menikah. Karena wanita perawan itu benar benar istimewa. (*)

Kediri 30-10-2017

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry