JALAN RUSAK - Warga desa demo turun ke jalan. (duta.co/Abdul)
DEMO JALAN RUSAK – Warga desa Beji, Pasuruan demo turun ke jalan, Selasa (27/12/2016). (duta.co/Abdul)

PASURUAN | duta.co — Belasan warga Dusun Kemloko, Desa Beji, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan, ramai-ramai turun ke Jalan Raya Surabaya – Banyuwangi KM 34, Selasa (27/12) pagi. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk kekecewaan warga terkait kondisi jalan di sekitar warga yang rusak berat dan tak kunjung ada perbaikan dari pemerintah pusat.

Padahal, jalan ini merupakan jalan utama dari Surabaya – Banyuwangi. Bahkan kerap terjadi kecelakaan di lokasi ini pada malam hari karena tidak adanya lampu penerang, sehingga beberapa pengendara kendaraan bermotor sering terperosok atau-pun mengalami pecah ban akibat lubang.

Aksi itu dilakukan sekitar pukul 09.00. Mereka turun ke jalan membawa poster bertuliskan kecaman terhadap kerusakan jalan ini. Warga juga melakukan orasi.

“Kami sangat prihatin dengan kondisi jalan berlubang ini. Padahal kerusakan jalan ini sudah empat bulan lebih, tapi tak ada perbaikan,” ujar Hendrik, peserta demo, Selasa (27/12/2016).

Beberapa peserta aksi juga membawa pancing ke jalan yang berlubang. Pancing itu digunakan untuk aksi teaterikal warga di lubang jalan tersebut. Warga berpura-pura memancing sebagai wujud protes dan memberi isyarat pada pengendara kendaraan yang melintas bahwa lubang itu sangat dalam sehingga bisa membahayakan dan mengancam jiwa.

Aksi ini tak berlangsung lama, pasca warga puas menyampaikan keluhannya ini, mereka membubarkan diri. Kendati demikian, aksi itu sempat membuat arus lalu lintas macet. Saat ini di lokasi jalan sepanjang 600 meter tersebut kondisinya berlubang dan rusak parah, hingga berdiameter 1 meter dengan kedalaman rata-rata 30-50cm.

Kerusakan jalan ini sudah berlangsung selama empat bulan lebih tanpa ada perbaikan sama sekali. Warga kesal atas pemandangan yang kurang sedap dipandang. Mereka-pun gotong-royong untuk menambal jalan itu secara manual. Namun upaya warga terbatas karena jalan yang ditambal sulam tersebut hanya bertahan dua hari.

“Kami memberikan waktu batas satu minggu. Jika itu tidak dihiraukan, pihak kami akan membuat aksi yang lebih besar. Kami minta segera ada perbaikan jalan ini. Jika dalam waktu satu pekan tidak ada perbaikan, maka kami akan menggugatnya melalui PN Bangil terhadap pihak-pihak terkait,” jelas peserta demo.

Terpisah, Kapolsek Beji Kompol Wagiran mengatakan, aksi demo ini berjalan lancar. Aspirasi masyarakat sudah tersampaikan. Ia berharap, instansi pemerintah segera menindaklanjuti aspirasi masyarakat ini. “Memang membahayakan, lubangnya cukup besar sekali. Akan lebih baik jika diperbaiki cepat,” bebernya.

Sekadar diketahui, jalan itu merupakan jalan provinsi (Pantura). Apapun bentuk pembangunan atau pemeliharaan itu wewenangnya di tingkat pemerintah pusat. Dugaan, jika jalan itu sering rusak dan berlubang akibat pipa PDAM Kota Surabaya bocor dan membuat jalan cepat rusak. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry