JAKARTA | duta.co – Dampak kebijakan pemerintah mengimpor daging dari luar negeri membuat para peternak hewan di Indonesia menjerit tak berdaya. Karenanya, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) pada hari raya Idul Adha tahun ini menargetkan menyerap untuk qurban sebanyak 2000 hewan yang dipasok dari seluruh daerah di Indonesia.

 

“Tahun ini kita targetkan 2000 hewan qurban,” ujar Direktur Baznas Nasir Tajang kepada duta.co di Jakarta, Rabu (16/8).

Dikatakannya, dari 2000 hewan sapi dan kambing yang ditargetkan, Baznas akan mengambil dari rumah peternakan binaan Baznas yang sudah siap untuk Idul Adha. Sistem tersebut sudah berjalan dari tahun ke tahun sehingga pemberdayaan ekonomi berjalan dan efektif.  “Jadi sistemnya nanti seperti subsidi silang dimana antar rumah peternakan binaan Baznas saling melengkapi,” ujarnya.

Dijelaskan Nasir, diantara program Baznas yang terus digulirkan yaitu pemberdayaan ekonomi umat melalui pengembangan peternakan hewan kurban di seluruh Indonesia. Sampai saat ini Baznas telah memiliki rumah binaan hewan qurban sebanyak seratus delapan titik yang tersebar di 20 provinsi dan 40 kabupaten/kota. “Termasuk juga kita kerjasama dengan komunitas dan adat terpencil di Indonesia,” ujarnya.

Lebih jauh Nasir Tajang menjelaskan bahwa manfaat besar dari qurban adalah multi efek artinya meratanya sosial ekonomi melalui ajaran Islam yang telah diterapkan. Jika dampak dari kebijakan pemerintah merugikan para peternak, maka dampak dari qurban untuk kesejahteraan umat.

“Saya yakin dampak dari qurban sangat besar terhadap pengembangan ekonomi umat,” pungkasnya.

Sementara itu, Guru besar IPB Bogor Prof Muladno menyayangkan kebijakan pemerintah yang acap kali merugikan para peternak hewan dengan mengimpor daging. Padahal, menurutnya, daging dalam negeri kualitasnya jauh lebih baik ketimbang dari luar negeri. “Jelas kebijakan itu merugikan para peternak hewan,” ungkapnya dalam diskusi.

Meski demikian, katanya, para peternak masih diuntungkan dengan adanya hari raya Idul Adha, karena hewannya banyak yang beli, walaupun dibeli kemudian di jual lagi. “Jadi, yang untung besar tetap para penjual hewan,” ujarnya.

Untuk itulah, tambah Muladno, peran serta Baznas dalam mengembangkan rumah peternak sudah baik, karena ada kerjasama dan penghargaan terhadap kinerja peternak hewan.  (hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry