TOKOH LINTASPARTAI/AGAMA: Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menggelar pertemuan dengan tokoh lintas partai dan agama di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (23/5). (ist)

JAKARTA | duta.co – Di tengah kondisi karut-marut bangsa, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengumpulkan tokoh-tokoh dari berbagai partai dan organisasi keagamaan (Ormas). Pertemuan dilakukan di rumahnya di Warung Sila, Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (23/5).

Muhaimin mengaku mengumpulkan tokoh-tokoh tersebut karena munculnya kekhawatiran akan kondisi bangsa. Belakangan, kebhinnekaan suku dan agama dianggap sebagai pemecah, bukan lagi pemersatu bangsa.

“Kekhawatiran ini mendorong kami berkumpul di sini untuk diskusi dan mencari jalan keluar agar tidak terjadi apa-apa karena dasarnya Indonesia merupakan bangsa beragama yang kuat,” ujar Muhaimin kepada wartawan usai pertemuan di rumahnya, Selasa (23/5).

Hadir dalam pertemuan itu, antara lain Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Wakil Ketua Komisi II DPR RI Fraksi PKS Almuzzammil Yusuf, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekjejn DPP PKB Abdul Kadir Karding, Ketua DPP PAN Muhammad Najib, dan Wakil Ketua Umum Benny Pasaribu.

Sementara itu, tokoh agama yang hadir dalam pertemuan antara lain Wakil Sekjen DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Gatot Sukarno Adi, Sekretaris Eksekutif Komisi Keadilan dan Perdamaian KWI Romo Siswantoko, Sekretaris Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Ketut Parwata, Sekjen PBNU Helmy Faisal, dan Ketum PB Fatayat NU Anggia Erma.

Muhaimin mengatakan, dalam pertemuan diputuskan bahwa para pimpinan partai politik maupun organisasi keagamaan harus mampu membimbing umatnya membangun rasa saling percaya. Terutama saat menghadapi suatu permasalahan bangsa.

“Sebagai pemimpin, kita dituntut memberikan contoh dan inspirasi sehingga mampu mengajak umat terus menjaga tali persaudaraan. Hadapi masalah apapun reaksinya harus proporsional,” kata Muhaimin.

Muhaimin menekankan bahwa perbedaan merupakan hal yang biasa dan alamiah. Jangan sampai perbedaan itu dihadapi dengan reaksi berlebihan.

Ia mencontohkan gesekan saat Pilkada DKI Jakarta karena perbedaan pilihan. Ia berharap semua pihak mau menghentikan gejolak yang masih berkembang pasca Pilkada.

“Pilkada DKI sudah usai, sudah tutup, sudah selesai. Ada yang menang, ada yang kalah biasa. Kita kembali mengurus di luar DKI,” kata Muhaimin.

Dalam kesempatan yang sama, Hasto menekankan pentingnya dialog antar tokoh sebagai komitmen bersama menjaga keutihan NKRI. Ia mengatakan, Pancasila, NKRI, dan kebinekaan harus “dibunyikan” dalam perilaku sehari-hari. Hal senada diungkapkan Almuzzammil.

Menurut dia, segala persoalan yang ada harus diselesaikan dengan cara negarawan. “Kami tadi sampaikan bahwa sesungguhnya bangsa ini punya modal besar etika berbangsa dan bernegara dengan lima sila,” kata dia.

Menurut Romo Siswantoko, dialog seperti ini hatus dilakukan secara berkala, tak hanya sekali. Karena cara landang setiap orang berbeda dalam menyelesaikan masalah, sehingga harus ada masukan dari berbagai pihak.

“Semoga dialog ini bisa dilanjutkan di semua wilayah di Indonesia sehingga melihat Indonesia benar-benar asli dalam kebersamaan, tetap ada perbedaan. Tapi dalam perbedaan kita tetap bangun kebersamaan,” kata Siswantoko. hud, kcm

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry