LAPOR POLISI: Keluarga alamarhum Suparlyah didampingi kuasa hukum lapor Polresta Sidoarjo, Selasa (30/1). Inzet: almarhum Suparlyah. (duta.co/loetfi)

SIDOARJO  | duta.co – Rumah Sakit Siti Khodijah Sepanjang, Kecamatan Taman, Sidoarjo, dilaporkan ke Mapolresta Sidoarjo, Selasa (30/1). Hal ini berkaitan dengan video ‘perawat suntik mayat’. Adalah keluarga almarhum Suparlyah, pasien yang akhirnya meninggal di RS tersebut yang lapor ke polisi.
Alasan keluarga didampingi tim kuasa hukum lapor polisi, karena tidak ada itikad baik dari pihak RS Siti Khodijah. Ahmad Yunus, kuasa hukum keluarga korban, mengatakan, sebenarnya pihak keluarga korban tak menginginkan upaya hukum.
“Tetapi pihak rumah sakit tidak ada itikad baik. Tidak silaturahmi ke rumah untuk meminta maaf sampai hari ini (kemarin, red) kami datang ke Polresta Sidoarjo,” ungkapnya di Mapolresta Sidoarjo kepada wartawan.
Padahal pihaknya sudah membuka pintu untuk melakukan mediasi. Namun, pihak rumah sakit juga bergeming. Selain itu pihaknya juga pernah melayangkan surat somasi, tetapi juga tidak ada tanggapan. “Karena itu, pihak keluarga terpaksa harus menempuh jalur hukum,” terang Yunus.
Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Himawan Bayu Aji langsung memerintahkan penyidik segera menindaklanjuti dugaan malapraktik tersebut. Beberapa orang akan diminta keterangan di antaranya perawat, dokter, dan pihak manajemen RS Siti Khodijah Taman, Sidoarjo.
Untuk diketahui, beberapa hari terakhir di Medsos heboh beredarnya video ‘perawat suntik mayat’ di RS Siti Khodijah Taman, Sidoarjo. Pihak RS menyebut video itu hoax dan diduga disebar keluarga pasien.
“Video (perawat suntik mayat) yang tersebar di media sosial saat ini itu hoax alias bohong. Kami mengetahui motif penyebarannya dilakukan secara sistematif dan masif,” kata kuasa hukum RS Siti Khodijah, Masbuhin, Selasa (30/1).
Masbuhin mengaku telah mengantongi nama yang sengaja menyebar video itu ke medsos tetapi enggan menyebutkan. Pihak rumah sakit berencana memperkarakan si penyebar dengan Undang-undang ITE. “Kami akan menuntut,” katanya.

Kukuh Pasien Disuntik Perawat

Sementara itu, keluarga almarhum Suparlyah menjelaskan duduk perkara masalah itu. “Ditangani di ruang IGD, setelah disuntik, 30 sampai 40 menit disuruh pulang,” kata Faisal Rizal, anak almarhum Suparlyah di rumahnya, Jalan Suningrat 19, Desa Ketegan RT 9 RW 2, Taman, Senin (29/1) lalu.
Faisal menerangkan, ibunya mengeluarkan keringat dingin sesampai di rumah. Bahkan hingga muntah-muntah. Melihat kondisinya yang mengkhawatirkan, keluarga memutuskan membawa kembali ke RS Siti Khodijah.
“Pihak rumah sakit menyatakan harus rawat inap dan ditangani oleh dokter Hamdan sama Zakaria ahli penyakit dalam, kemudian disuntik dan diinfus. Mulai pukul 17.00 hingga pukul 21.00 tidak satu pun dokter yang memeriksa,” terang Faisal.
Faisal pada pagi harinya berusaha menanyakan ke petugas piket mengenai jadwal kedatangan dokter. Akhirnya pukul 12.30 WIB, dr Zakaria datang. Dari pemeriksaan saat itu, kata Faisal, kondisi kesehatan sang ibunda dikatakan normal, hanya terdapat masalah gangguan syaraf.
“Setelah dinyatakan ada gangguan syaraf, dari dokter ahli syaraf tidak kunjung memeriksa ibu kami. Bahkan, dr Hamdan ahli syaraf juga tidak memeriksa. Diduga ibu kami ini ditelantarkan, padahal kondisinya sudah kritis,” jelas Faisal.
Menurut dia, ibunya yang dirawat di Ruang Multajam Nomor 8 hanya diperiksa oleh perawat perempuan yang bertugas. Bahkan pada Kamis (21/12/2017), sekitar Pukul 21.00 Wib, seorang perawat perempuan yang piket menyuntik ibunya.
“Saya tanya itu disuntik untuk apa? Perawatnya menjawab, ‘Ini suntikan untuk lambung dan ini perintah dokter’. Saya bilang kenapa kok lambung aja, untuk pusingnya bagaimana? Saya pikir itu perintah dr Zakaria, saya diam,” jelas Faisal.
Dia kemudian menunggu kedatangan dr Hamdan, sampai akhirnya adiknya memeriksa kondisi sang ibu. “Ternyata ibu saya sadah meninggal. Baru saya ambil tindakan dan dr Hamdan datang. Itu pun cuma melihat dan belum memeriksa. Dan, ini semua terekam di video sesuai kejadian,” ungkap Faisal dengan nada jengkel kepada wartawan. loe, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry