Tim ITS saat berlaga di Amerika Serikat. (DUTA.CO/IST)

SURABAYA | duta.co – Tim roboboat Barunastra dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil meraih juara 4 dalam ajang AUVSI 10th International Roboboat Competition 2017 di Daytona Beach, Florida, Amerika Serikat.

Dalam kompetisi tahunan ini, peraih award untuk posisi 1 diraih Daytona Beach Home Schoolar, posisi 2 Hagerty High School, posisi 3 ditempati Georgia University, sedangkan posisi 4 berhasil ditempati ITS dan posisi 5 oleh Embry Riddle University.

Prestasi yang diraih tahun ini memang tak sebagus tahun lalu yang berhasil meraih posisi ke-3. Hal ini disebabkan karena adanya beberapa kendala saat pertandingan.

“Komunikasi dengan tim sempat terputus karena alat komunikasi mati disebabkan sedang dipakai untuk kompas kapal,” terang Muhammad Galih Ghafara, ketua tim Barunastra 2017 mengabarkan melalui pesan online, Selasa (27/6).

Meski demikian, Galih masih bersyukur karena tim yang dipimpinnya bisa mendapat juara 4. “Sebenarnya tim agak kecewa karena  prestasinya di bawah tahun lalu (tahun lalu juara 3, red),” ungkap mahasiswa departemen Teknik Sistem Perkapalan ini.

Padahal, imbuhnya, pada saat kualifikasi tim Barunastra berhasil posisi 1. Tapi pada saat final ada beberapa komponen Barunastra  yang tidak bekerja dengan baik.

“Bahkan poin Barunastra saat kualifikasi adalah rekor dalam lomba, sampai-sampai jurinya tidak bisa menyebutkan jumlah poinnya karena terlalu banyak tetapi pada final tidak selancar kualifikasi,” tutur mahasiswa angkatan 2014 ini.

Meskipun mendapat posisi nomor 4, menurut Galih, tim Barunastra mendapat banyak pengalaman dari lomba ini. “Memang kami sedikit kecewa karena hasilnya seharusnya bisa jauh lebih baik,” ungkapnya.

Sementara itu, Hendra Kusuma, sebagai dosen pendamping tim Barunastra mengaku bangga karena ITS juga mampu mengalahkan beberapa universitas bergengsi di AS antara lain Michigan Univeraity, Iowa University dan Embry Riddle University.

“Kita masih ingat ketika tim ini (Barunastra, red) sempat ketinggalan pesawat saat berangkat karena pesawat yang ditumpangi dari Surabaya mengalami delay 7 jam. Tapi syukurlah akhirnya terbayar dengan hasil yang cukup membanggakan,” ujar dosen Teknik Elektro ini bangga. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry