RETRIBUSI: Kantor Dinas Pasar lama yang dijadikan menimbun karcis retribusi pasar sehingga ada kebocoran hingga Rp 3 miliar (duta.co/ yudi irawan)

SIDOARJO | duta.co – Arogansi Kepala Bidang (Kabid) Pasar Rakyat, Nawari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sidoarjo yang menyatakan seluruh Kepala UPTD dan Pengawas (Kepala Unit) Pasar akan dipenjarakan. Terkait audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ada temuan sebesar Rp 3 miliar lebih kerugian negara terhadap retribusi Pasar Tahun 2016 ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sidoarjo, membuat meradang seluruh Kepala UPTD dan Pengawas Pasar.

Seperti diungkapkan Kepala UPTD Pasar Larangan, Sutatyo. Sutatyo membawahi Pasar Buduran. Pasar Buduran Pengawasnya dijabat oleh Supii. Menurut Nawari, Pasar Buduran ada temuan BPK kerugian negara Rp 10 juta per bulan.

Apa yang disampaikan Nawari itu Kata Tyok sapaan akrab Sutatyo, tidak benar. Karena banyak stan-stan yang sejak lama ditinggal oleh pedagangnya. Sehingga pasar menjadi sepi dan tidak ada pemasukan retribusinya. “Jadi tidak ada kerugian negara itu,”ungkap Tyok.

“Ketika Kabid Pendapatan Dinas Pasar dijabat Bu Endik, sudah saya laporkan untuk pemutihan. Namun tidak ada tanggapan, bahkan waktu itu dia berkata kalau Dinas Pasar akan ditutup atau di merger dengan Disperindag,” papar Tyok.

Salah satu Kepala UPTD yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan sejak dahulu Nawari memang seperti itu.

“Nawari kayak orang paling pintar sendiri. Dan yang lainnya nggak bisa kerja. Saya menilai, dia nggak bisa jadi pemimpin. Masak masalah yang belum tentu salah sudah membuka ke media, apakah itu seorang pemimpin,”ujarnya kesal.

Lebih lanjut, dia menceritakan bahwa sosok Nawari di dinas  sendiri banyak orang yang tidak senang dengan gaya kepemimpinannya. “Kepemimpinannya arogan,  tinggal Bu Fenny saja yang bisa menyatukan anak buahnya,”tegasnya .

Sementara terkait dugaan permainan retribusi pihak Polresta Sidoarjo sudah melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Pasar Porong beberapa waktu lalu. Tiga orang pejabat Pasar Porong dijadikan tersangka dan ditahan.

Rentetan permainan dugaan bocornya retribusi itu ada temuan karcis pasar yang ditimbun di gudang dibekas kantor Dinas Pasar. Letak gudang karcis disebelah musala.

Kepala Disperindag Sidoarjo, DR. Fenny Apridawati dikonfirmasi masalah timbunan karcis retribusi di bekas kantor Dinas Pasar. Fenny berjanji akan mengeceknya. Sementara Nawari dihubungi via selulernya maupun WA (Whatsapp) tidak pernah menjawab.

Menanggapi masalah karcis retribusi yang menumpuk, Ketua LSM Cepad, Kasmuin mengatakan bahwa menejemen Pasar amburadul. Karena karcis yang seharusnya didistribusikan ke Unit Pasar malah ditempuk digudang.

“Dengan seperti itu, diduga dinas pasar sendiri melegalkan pungli. Hal ini juga terjadi pemborosan anggaran. Walau pun karcis retribusi yang menumpuk digudang dinas pasar terjadi Tahun 2014 kebawah. Tapi jumlah karcis diperkirakan satu gudang, saya mohon penegak hukum menindak lanjuti kebenarannya,”harap Kasmuin.

Sementara Kepala Kejaksaan Negeri (Kepala Kejari) Sidoarjo, M Sunarto saat dimintai tanggapan mengenai tumpukan karcis retribusi di gudang bekas Dinas Pasar di GOR. Kajari M Sunarto masih sibuk. Ia menyarankan agar menghubungi Kasi Intel, Andri Tri Wibowo. (yud)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry