PROYEK LRT: Pembangunan proyek Light Rail Transit (LRT) di sisi jalan tol Jagorawi, Kampung Makasar, Jakarta Timur,2 Maret 2017. (tempo)

JAKARTA | duta.co – Pemerintah kemungkinan akan mensubsidi harga tiket kereta LRT selama 12 tahun. Dana yang diperlukan untuk mensubsidi harga tiket selama 12 tahun tersebut diperkirakan mencapai Rp 19 triliun. Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Menurut dia, itu dengan asumsi terjadinya kenaikan jumlah penumpang setiap tahunnya. Adapun harga tiket LRT Jabodebek diperkirakan akan dipatok di angka Rp 12 ribu pada tahun pertamanya beroperasi.

“Jadi kita akan buat satu perjanjian dengan PT KAI, bahwa subsidi Rp 19 triliun selama 12 tahun dengan asumsi tertentu kenaikan tarif 5% per tahun,” katanya saat ditemui di lokasi LRT rute Cibubur-Cawang, Jakarta, Jumat (4/8).

Adapun harga tiket yang disubsidi menyusul kompensasi yang diberikan pemerintah kepada KAI selaku investor yang telah menanggung beban bunga perbankan untuk pembangunan LRT di awal.

KAI sendiri akan membiayai pembangunan LRT melalui pinjaman sindikasi dari 5 perbankan sebesar Rp 18-19 triliun dengan bunga 8,25%. Jumlah penumpang diperkirakan akan mencapai 260 ribu per hari dan akan terus naik hingga 400 ribu penumpang per hari selama 12 tahun.

Namun demikian, dengan jumlah penumpang yang diasumsikan bakal naik hingga 400 ribu orang, maka dengan asumsi tarif Rp 12 ribu di awal, dan ada kenaikan tarif lebih besar dari 5% per tahun, maka jumlah subsidi yang diberikan pemerintah bisa saja berkurang mengacu kepada bertambahnya pendapatan yang dihasilkan oleh KAI.

“Jadi apabila penumpang naik dan jumlah pertumbuhan bisa dinaikkan, subsidi bisa kurang. Kalau bisa kurang, uang bisa digunakan untuk membangun LRT di Bandung, Surabaya, Yogyakarta dan lainnya,” tukas Budi. hud, dit

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry