PELANTIKAN: Presiden Djokowi melantik Mayjen Dr Djoko Setiadi menjadi kepala Badan Siber dan Sandi Negara di Istana Negara Jakarta, Rabu (3/1). (ist)

JAKARTA | duta.co – Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Mayjen Dr Djoko Setiadi sebagai kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). Pelantikan digelar di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (3/1). Djoko dilantik berdasarkan Keppres No 130/P Tahun 2017. Keppres itu sekaligus memberhentikan Djoko dengan hormat dari jabatan kepala Lemsaneg.
“Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja sebaiknya dengan penuh rasa tanggung jawab,” kata Djoko dalam sumpah jabatan yang diambil oleh Jokowi.
Sejumlah pejabat negara hadir dalam upacara pelantikan ini. Di antaranya Wakil Presiden Jusuf Kalla, Ketua MPR Zulkifli Hasan, dan sejumlah menteri Kabinet Kerja. Sebagai Kepala BSSN, Djoko mendapatkan fasilitas setingkat menteri. Dia pun bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI. Posisi BSSN yang sebelumnya di bawah koordinasi Menko Polhukam.
Revisi Perpres tersebut dilakukan 16 Desember 2017, kemudian ditandatangani Jokowi. Seusai meresmikan pengoperasian kereta Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta Tangerang Selasa (2/1) lalu, Jokowi mengungkap alasan revisi Perpres tersebut.
“Ini adalah sebuah badan yang sangat penting dan ke depannya sangat diperlukan oleh negara. Terutama dalam mengantisipasi perkembangan dunia siber yang pertumbuhannya cepat sekali,” jelas Jokowi.
Dikutip dari situs Setkab.go.id, dengan adanya revisi Perpres Nomor 53 Tahun 2017, kepala BSSN diberikan hak keuangan dan fasilitas setingkat menteri.
 

Tantangan Siber Nasional

Djoko Setiadi seusai dilantik mengatakan, Presiden berpesan kepadanya agar BSSN juga mampu menjangkau pengamanan informasi lembaga negara, kementerian, dan warga negara Indonesia. “Arahan Bapak Presiden itu, kita harus mampu menjangkau sampai pengamanan warga negara Indonesia, ini yang diutamakan,” ujarnya.
Djoko mengatakan, sebetulnya BSSN ini bukan badan baru. Sebelumnya sudah ada Lemsaneg yang juga dinahkodainya. Akan tetapi, melihat tantangan siber nasional semakin besar, pemerintah kemudian merevitalisasi Lembaga Sandi Negara menjadi BSSN. “Kalau Lembaga Sandi ditransformasi ke Lembaga Siber itu memang sudah sewajarnya,” kata Djoko.
Menko Polhukam Wiranto bersyukur atas pelantikan Mayjen TNI Djoko Setiadi sebagai kepala BSSN. Wiranto yakin, BSSN bisa menjawab tantangan siber nasional. Ketua Dewan Pembina Partai Hanura ini menyebut, sebenarnya terkait Siber Nasional sudah ditangani Kemenko Polhukam. Tepatnya di desk siber.
Akan tetapi, melihat tantangan siber semakin besar, dibentuklah BSSN ini lalu fasilitasnya disetarakan dengan kementerian. “Setingkat menteri ini hanya karena fasilitasnya, agar bisa ditunjuk langsung oleh presiden,” ujar dia.
Dengan dilantiknya Kepala BSSN, lanjut dia, maka segera ditindaklanjuti dengan pembentukan struktur BSSN. Akan disusun juga format organisasi BSSN secara keseluruhan.
Djoko Setiadi mengatakan, sebagian besar struktural BSSN adalah peralihan dari struktur Lemsaneg, yakni tiga deputi. Hanya saja akan ada tambahan satu deputi baru dan Wakil Kepala BSSN.
“Ada tambahan satu deputi jadi empat deputi. Struktur saya lihat juga ada wakil kepala, sudah lengkap kita segera beres-beres menata semua organisasi sehingga saya perkirakan di pertengahan bulan ini sudah bisa bekerja,” katanya.
Djoko juga memastikan, BSSN ini adalah lembaga independen, tidak berpihak pada kepentingan apa pun. BSSN akan bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. Termasuk menangkal ancaman siber jelang pesta demokrasi mendatang.
“Kami memang berangkat dari Lembaga Sandi Negara didirikan tahun 1946 hingga hari ini kami tidak pernah berpihak pada satu orang pun. Kami netral, betul-betul tidak diatur oleh siapa pun dan tujuan kami mengamankan dan membantu pemerintah dalam hal ini khususnya siber,” ucapnya. hud, dit, mer

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry