PERTARUHKAN DARAH DAN NYAWA: Tampak sejumlah anggota Banser dan GP Ansor Jember tengah berikrar siap korbankan darah dan nyawa untuk mempertahankan NKRI. Mereka melihat NKRI dalam ancaman serius. Mereka yang mengerek sistem khilafah dibiarkan bergerak bebas. (FT/AIF).
PERTARUHKAN DARAH DAN NYAWA: Tampak sejumlah anggota Banser dan GP Ansor Jember tengah berikrar siap korbankan darah dan nyawa untuk mempertahankan NKRI. Mereka melihat NKRI dalam ancaman serius. Mereka yang mengerek sistem khilafah dibiarkan bergerak bebas. (FT/AIF).

JEMBER | duta.co — GP Ansor Jember sebagai garda depan (pengawal) Islam ahlussunnah wal jamaah siap melawan radikalisme dan khilafah yang telah merebak di desa desa.  Semangat ‘jihad’ Ansor ini untuk menjaga marwah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta bangsa Indonesia.  Kesiapan ini ditunjukkan dengan Apel Kebangsaan di Alun-alun Jember, Jumat (10/2/2017). Sekitar seribu anggota Banser dan Ansor ikut dalam apel kesiapan tersebut.

“Kita apel siaga karena Jember sudah darurat khilafah berikut paham-paham radikalisme lainnya,” kata Ayub Junaidi, Ketua GP Ansor Kabupaten Jember di Alun-alun Jember.  Apel Kebangsaan yang diselenggarakan usai salat Jumat tersebut mengambil topik ‘Lawan Radikalisme, Tolak Khilafah’.

Menurut Ayub Junaidi, gerakan khilafah di Jember sudah dalam kondisi darurat. Pihak-pihak yang ingin khilafah telah berani muncul di desa desa. Jumlah mereka juga semakin banyak. Kondisi darurat itu memaksa Banser dan Ansor bersiap siaga untuk melawan gerakan tersebut dan menegakkan Islam ahlussunnah wal jamaah.

“Banser harus siap siaga, karena Banser adalah pasukan dari Nahdatul Ulama yang selalu mengamankan Islam ahlussunnah wal jamaah,” tegas pria yang juga Wakil Ketua DPRD Jember ini.

Khilafah, menurut Ayub, harus dilawan, karena sudah jelas bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. “Mereka tidak mau dengan NKRI, padahal bagi NU NKRI itu harga mati,” ujarnya.

Kondisi darurat itu harus disikapi oleh semua pihak. Utamanya pemerintah harus bertindak tegas. “Kita meminta pemerintah daerah untuk bersikap tegas agar ormas-ormas yang tidak setuju dengan NKRI dan Pancasila segera dilarang,” ujarnya.

Pasca Apel Kebangsaan, Banser dan Ansor akan melakukan sosialisasi tentang bahaya radikalisme yang sudah merebak di desa-desa di Jember. Kegiatan ini akan bekerjasama dengan aparat kepolisian dan TNI. Mereka juga mendesak pemerintah daerah untuk mencermati masalah ini. (aif)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry