(ki-ka) Store Manager Giant Maspion, April Wahyuwidati, Kabulog Divre Jatim, Usep Karyana dan Korwil Aprindo Jatim, Abraham Ibnu saat distrribusi perdana gula premium Maniskita di gudang Hero Group di Krian, Kamis (22/6). DUTA.co/endang

SURABAYA | duta.co – Bulog berusaha untuk tetap menjaga stabilitas harga dan ketersediaan stok pangan di Jatim. Karena itu, Bulog akan terus berupaya melakulan hal itu apalagi menjelang lebaran.
Terbukti, ketika salah satu peritel modern mengalami penipisan stok gula, Bulog dengaan senang hati memenuhinya. Terbukti 8 ton gula premium produksi Bulog yang diberi merek Maniskitadigelontorkan keoutlet-outlet milik jaringan Hero Group di Jawa Timur.
Kepaala Bulog Divre Jawa Timur, Usep Karyana mengatakan inilah untuk pertama kalinya gula premium didistribusikan ke pasar. “Perdana distribusi. Karena kami tidak ingin ada kelangkaan stok gula apalagi detik-detik menjelang lebaran,” ujar Usep usai pelepasan distribusi perdana gula Maniskita di Gudang Hero di BypassKrian, Kamis (22/6).
Untuk pertama ini, Bulog memang masih akan menyuplai untuk ritel-ritel modern yang meminta secara langsung pada Bulog untuk mengisi stoknya. “Fungsi Bulog kan untuk menjaga ketersediaan stok dan stabilisasi harga. Kalau stok itu dari Bulog maka harga sudah ditentukan. Sesuai kesepakatan peritel dengan Kemendag, harga gula tidak boleh lebih dari Rp 12.500 per kilogram,” jelasnya.
Kerjasama Hero Group dengan Bulog Jatim ini bermula saat stok gula di seluruh outlet Hero Group di Jatim mulai menipis. Sehingga pihak toko harus membatasi pembelian konsumen. Padahal menjelang lebaran, permintaan gula meningkat tajam.
Store Manager Giant Maspion, April Wahyuwidatimengatakan kondisi itulah yang membuat pihaknya berkonsultasi dan meminta bantuan Bulog untuk menjaga stok gula di Hero Group. “Proses dua hari, akhirnya muncul gula premium Maniskita ini,” tutur April.
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jatim ini mengaku 8 ton yang disuplai Bulog itu cukup untuk memenuhi kebutuhan selama libur lebaran. Karena rata-rata kebutuhan gula di momen biasa di Hero Group yang terdiri dari 21 outlet di Jatim baik Hero Supermarket maupun Giant Hypermarket sebesar 2,5 ton per minggu.
“Kami sudah berusaha mencari atok ke vendor-vendor namun mereka tidak bisa memenuhi 100 persen. Karena semua toko memang mengalami penipisan stok,” tandasnya.

Koordinator Wilayah Aprindojatim, Abraham Ibnu mengakui, gula adalah kebutuhan pokok yang sangat diburu konsumen saat lebaran. “Kalau pemerintah membatasi harga jual ke konsumen, itu sangat kita dukung. Kita sudah komit untuk itu. Harus jual Rp.12.500 per kilo ya kuta jual segitu. Tapi apakah di toko-toko kelontong akan dijual dengan harga yang sama, pemerintah juga tidak bisa mengontrolnya. Yang pasti ritel modern sudah mematuhi ketentuan pemerintah,” jelasnua. (end)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry