Tampak petugas sedang mengevakuasi korban serangan teror di Barcelona. (FT/DailyExpress)

BARCELONA  | duta.co – 13 orang tewas dan 80 lainnya terluka dalam serangan teroris di kota Barcelona, Kamis (17/8/2017) sore. Menteri dalam negeri Katalan Joaquim Forn mengatakan, serangan itu terjadi sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Seperti dilansir Reuters, kejadian bermula saat seorang pria, yang digambarkan berbadan langsing dan berusia pertengahan 20 tahunan, mengendarai mobil van putih dengan kecepatan tinggi selama beberapa ratus meter ke arah Las Ramblas. Pria itu berusaha menabrak banyak orang di daerah yang sering dikunjungi banyak wisatawan. Kawasan itu dipenuhi dengan toko, kedai minuman dan restoran.

Kepolisian Spanyol menggambarkan insiden itu sebagai serangan teror. Kepolisian juga membenarkan bahwa mereka telah menahan seorang pria yang terkait dengan serangan tersebut.

Pria yang menabrakkan mobil van ke arah kerumunan itu diindentifikasi oleh media massa Spanyol sebagai Driss Oukabir. Media setempat juga melaporkan bahwa para pelaku teror Barcelona itu tewas ketika adu tembak dengan polisi.

ISIS mengklaim bertanggungjawab atas teror van tersebut. Hal itu disampaikan oleh kantor berita Amaq yang memiliki afiliasi dengan ISIS.

“Pelaku serangan di Barcelona adalah tentara ISIS dan melakukan operasi tersebut sebagai tanggapan atas seruan untuk menargetkan negara-negara koalisi (merujuk pada sebuah koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan kelompok militan Sunni),” kata kantor berita Amaq seperti dilansir Reuters, Jumat (18/8/2017).

Para saksi mata menceritakan bahwa mereka melihat sebuah mobil van warna putih mengebut zigzag di sepanjang trotoar. Mobil itu menabrak banyak orang hingga mereka tersungkur ke tanah dan bercerai-berai lari ke arah toko-toko dan kedai untuk berlindung.

“Saya mendengar jeritan dan sedikit benturan. Kemudian saya melihat kerumunan orang dan van ini meluncur kencang di tengah Las Ramblas dan saya langsung tahu bahwa itu adalah serangan teroris atau semacamnya,” kata Tom Gueller.

Menurut BBC, stasiun televisi publik nasional Spanyol RTVE juga melaporkan bahwa kendaraan yang digunakan untuk melakukan serangan tersebut merupakan hasil sewaan dari kota itu.

Van kedua yang terkait dalam serangan telah ditemukan di kota kecil bernama Vic, yang berada di utara Barcelona, kata pihak berwenang.

Pasca-serangan van itu, pihak otoritas melarang warga untuk mendekati kawasan Placa Catalunya, Barcelona, salah satu lapangan utama yang terletak di Las Ramblas. Stasiun kereta api dan metro pun ditutup untuk umum.

Sejak awal 2015, Spanyol telah menahan lebih dari 230 tersangka teroris pegaris keras. Barcelona merupakan kota tujuan utama wisatawan dan telah dikunjungi lebih dari 32 juta orang, banyak di antaranya wisatawan harian yang terhitung telah mengunjungi kota itu pada 2016.  net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry