Polsek Mojoagung. Jombang pun tenggelam. (FT/IST)

JOMBANG | duta.co – Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Sungguh semuanya untuk Allah dan akan kembali kepada-Nya. Sabtu (24/2/2018)  jasad anak Nasaruddin yang hanyut di kali Mayangan, Jogoroto, Jombang, ditemukan Pak Luk di daerah Nglongge, Ngembeh, Jombang.

Tiga hari tiga malam, tim SAR ( Search And Rescue)  menyisir sungai Mayangan. Tidak mudah untuk mencari kroban, apalagi arus sungai tak kunjung surut.

“Allah swt. memberi petunjuk lewat Pak Luk, saat memberi makan ternaknya di bibir sungai, ia melihat jasad terapung. Subahanallah! Semoga kedua orang tuanya diberi kesabaran,” demikian sumber duta.co di lokasi kejadian.

Takdir memang tak bisa ditolak. Siapa sangka, Kamis (22/2/2018) Nasaruddin anak kelas dua Madrasah Tsanawiyah Midanutta’lim yang sudah pulang dari sekolah, berganti baju dan makan di rumah, tiba-tiba, bersama teman-temannya kembali bermain di depan madrasah.

Padahal, di depan madrasah itu terdapat sungai besar yang sedang pasang. Putra ketiga Ustadz Jasim, Dusun Mbuwek, Mayangan ini pun tergelincir terbawa arus besar.

Tidak hanya di Mayangan, musibah hanyut juga melanda daerah lain. Setidaknya ada tujuh kejadian yang menjadi perhatian Basarnas. Pertama, seorang tenggelam di Sungai Catak Banteng, Mojoagung, Jombang. Sabtu (24/2/2018) korban juga ditemukan darrah Mojokerto.

Seorang lagi tenggelam di Sungai Bendungan, Dawuhan, Widodaren, Ngawi. Ada lagi korban tenggelam di Sungai Macakan, Desa Paju, Ponorogo. Seorang lagi tenggelam di Sungai Merawan, Desa Lengkong Krajan, Mumbul Sari, Jember.

Dua orang tenggelam di Sungai Dongko, Dusun Klangsur, Desa Dongko,Trenggalek. Dan, seorang anak Nasaruddin yang tenggelam di sungai Desa Mayangan, Jogoroto, Jombang. Sampai detik ini, petugas SAR gabungan dari TNI, Polri, BPBD, Basarnas, dan relawan serta warga setempat, masih mencari korban yang belum ditemukan. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry