INDAH DAN NIKMAT – Suasana salat berjamaah. Bukan hanya indah dipandang mata, tetapi juga sejuk dalam hati. Allah swt. memberikan ‘bonus’ berlipat (27) ganda untuk kita. (FT/DOK)

 

INDAH DAN NIKMAT – Suasana salat berjamaah. Bukan hanya indah dipandang mata, tetapi juga sejuk dalam hati. Allah swt. memberikan ‘bonus’ berlipat (27) ganda untuk kita. (FT/DOK)

Enak! Manusia memang enak. Allah swt menciptakan bumi berikut isinya adalah untuk manusia. Allah menciptakan surga berikut kenikmatannya, juga untuk manusia.

“Allah swt. menciptakan malaikat juga untuk manusia. Kita sudah menikmati indahnya surga, malaikat justru menjadi pelayan kita. Pantas Malaikat Jibril ingin menjadi manusia,” demikian sebagian isi ceramah KH Saerozi asal Lamongan.

Mari kita renungkan wasiat Rasulullah saw.. Beliau sempat berwasiat kepada Ali bin Abi Thalib ra.. Bawah, “Ada 7 perkara yang membuat malaikat Jibril ingin menjadi manusia. Pertama, salat berjamaah di masjid dengan imam. Kedua, duduk bersama alim ulama. Ketiga, menjenguk orang yang sakit. Keempat mendamaikan 2 orang yang berselisih. Kelima, mengantarkan jenazah hingga liang kubur. Keenam, menyantuni anak yatim dan, ketujuh, menuangkan atau memberi air pada orang yang kehausan.”

Mari kita bedah satu-satu kenikmatan itu. Pertama, salat berjamaah di masjid dengan imam. Nikmatnya bukan main. Sesungguhnya (batas) antara seseorang dengan syirik dan kafir adalah meninggalkan salat. (HR. Muslim).

Di tengah perintah salat, Allah swt. memberikan kenikmatan lain, adalah salat berjamaah. Apalagi pesan ini disampaikan Rasulullah kepada seorang pemuda muslim (Ali bin Abi Thalib ra) yang sudah seharusnya rajin mendatangi masjid dan salat berjamaah. Bukankah salat berjamaah itu lebih utama dibanding salat munfarid (sendirian)?

Langkah-langkah kaki yang dicatat saat menuju masjid, bahkan para malaikat berebut mencatatnya. Berjalan menuju salat berjamaah termasuk salah satu sebab mendapatkan jaminan berupa kehidupan yang baik dan kematian yang baik pula. Subhanallah!

Pahala orang yang keluar dalam keadaan suci (telah berwudhu) untuk melaksanakan salat berjamaah seperti pahala orang yang melaksanakan haji dan umrah. Orang yang keluar (menuju masjid) untuk melaksanakan salat berjamaah berada dalam jaminan Allah Ta’ala.

Orang yang keluar untuk melaksanakan salat berjamaah berada dalam salat hingga kembali ke rumah. Kabar gembira bagi orang-orang yang berjalan di kegelapan (untuk melaksanakan salat berjamaah) dengan memperoleh cahaya yang sempurna pada hari kiamat. Allah menyiapkan persinggahan di surga bagi siapa yang pergi menuju masjid atau pulang (darinya).

Kedua, duduk bersama alim ulama. Walaupun hanya menyimak dari jauh ataupun berbincang langsung dengan para ulama dan orang-orang alim, isi pembicaraannya akan bermanfaat dan mengandung ilmu didalamnya. Bukan pembicaraan yang sia-sia dan tak berguna. Berbahagialah orang yang menemukan kenikmatan ketika duduk bersama ulama.

Ketiga, menjenguk orang yang sakit. Ini kelihatan sepele, cuma menjenguk orang sakit. Tapi, coba kita lihat diri kita sendiri, sudahkah kaki kita tergerak tiap mendengar ada saudara kita yang sakit? Betapa besar manfaat menjenguk orang sakit.

Dari Ali radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: “saya mendengar Rasulullah shollallahu ‘alaihi wassallam bersabda: “Setiap muslim yang menjenguk sesama muslim pada waktu pagi, maka ia akan dimintakan rahmat oleh 70 ribu malaikat sampai waktu sore. Dan apabila ia menjenguknya pada waktu sore, maka ia akan dimintakan rahmat oleh 70 ribu malaikat sampai waktu pagi, serta ia mendapat jaminan buah-buahan yang siap dimakan di dalam surga.” (HR. Tirmidzi)

Keempat, mendamaikan dua orang yang berselisih. Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. (QS. Al Hujurat : 10)

Kelima, mengantarkan jenazah hingga liang kubur. Dari Abi Hurairah ra berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, Siapa yang mengantarkan jenazah seorang muslim dengan iman dan ihtisab hingga menyalatkannya dan selesai penguburannya, sesungguhnya dia akan kembali dengan membawa 2 qirath. Masing-masing qirath seperti gunung Uhud. Siapa yang menyalatinya saja kemudian pulang sebelum dikuburkan, sesungguhnya dia pulang membawa 1 qirath.

Mengantarkan jenazah akan memberikan pelajaran penting bagi kita, bahwa suatu hari nanti kita akan mati dan menjadi pihak yang diantarkan.Dari Abi Said Al-Khudhri ra berkata bahwa Nabi SAW bersabda, Jenguklah orang sakit dan iringilah jenazah, dengan demikian kalian akan mengingat akhirat.

Keenam, menyantuni anak yatim. Rasulullah bersabda: “Aku dan orang-orang yang mengasuh/menyantuni anak yatim di Surga seperti ini.” Kemudian beliau memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah seraya sedikit merenggangkannya. [HR. Bukhori].

Ketujuh, menuangkan/memberi air pada orang yang kehausan. Air diciptakan Allah sebagai sumber kehidupan. Manusia mungkin bisa menahan lapar, tapi akan sulit menahan haus. Apalagi sebagian besar tubuh manusia terdiri dari cairan.

Pantaslah, bila hal ini menjadi salah satu perkara yang membuat malaikat Jibril ingin menjadi manusia. (emkaye dari berbagai sumber)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry