SURABAYA | duta.co — Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Selasa (23/1/2018) menyebar rilis, menegaskan, bahwa, proses gerhana bulan total terjadi pada Rabu (31/1/2018), dan akan dimulai dari pukul 17.49 wib berakhir pukul 23.09. Sedangkan proses gerhana total akan dimulai pukul 19.51 wib, berakhir pukul 21.08 wib.

“Sementara itu durasi totalitas, yaitu fase Gerhana Total mulai (U2) hingga Gerhana Total berakhir (U3), berlangsung selama 1 jam 16,8 menit,” demikian bunyi siaran pers BMKG.

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah sudah sejak 20 Januari 2018, mengeluarkan maklumat, meminta kepada kaum muslimin, khsusunya nahdliyin ikut melakukan pengamatan serta menyairkan secara syar’i berlangsung gerhana bulan total dengan disertai dzikir, shalat, khutbah, dan amal saleh lainnya.

“Kepada seluruh jajaran Lembaga Falakiyah NU di seluruh tingkatan, agar melakukan koordinasi untuk melaksanakan pengamatan dan ibadah. Serta mendokumentasikan proses gerhana sampai purna secara teknis-astronomis. Kemudian melaporkannya,” begitu bunyi surat maklumat yang ditandantangani Ketua Lembaga Falakiyah PBNU KH A Ghazalie Masroeri dan H Nahari Muslih, SH selaku Sekretaris.

Apa yang harus dipersiapkan? H Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Surakarta memberikan tujuh adab dalam menghadapi gerhana.

Pertama, senantiasa memiliki rasa takut. Sepanjang peristiwa gerhana sebaiknya seseorang menunjukkan rasa takut di hadapan Allah SWT dan bukan rasa takut atas peristiwa gerhana itu sendiri. Rasa takut itu sangat penting dalam rangka membentuk kartakter takwa kepada Allah-Nya. Tanpa rasa takut sudah pasti seseorang akan mudah melakukan kemaksiatan.

Kedua, menampakkan rasa haru. Sepanjang peristiwa gerhana sebaiknya seseorang menampakkan rasa haru atas peristiwa gerhana di hadapan Allah SWT. Bagaimanapun peristiwa ini merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah SWT sebagai Sang Pencipta sekaligus Sang Penguasa langit, bumi serta seluruh alam berserta seluruh isinya.

Ketiga, segera bertobat. Salah satu rangkaian bertobat adalah membaca istighfar. Hal ini dapat dilakukan, misalnya, ketika duduk di dalam masjid sambil menunggu saat iqamah. Dalam rangkaian shalat gerhana, khatib dalam doanya sewaktu khutbah mengucapkan istighfar dengan banyak memohon ampunan kepada Allah SWT, dan doa ini diamini oleh para jamaah.

Keempat, tidak bersikap mudah bosan. Sepanjang gerhana terjadi sebaiknya seseorang merasa betah menyambut peristiwa ini hingga selesai rangkaian pelaksanaan shalat gerhana. Shalat gerhana memang cenderung memakan waktu lebih lama dari pada shalat-shalat lainnya karena dalam setiap rakaatnya rukuk dilakukan dua kali. Demikian pula ketika khutbah disampaikan sebaiknya seseorang dapat mendengarkan isi nasihat-nasihatnya dengan khusyu’ dan khidmat.

Kelima, segera melaksanakan shalat. Begitu gerhana bulan terjadi, shalat khusuf ini sebaiknya segera dimulai dan dilakukan secara berjamaah. Baik laki-laki maupun perempaun disunnahkan melaksanakan shalat gerhana.

Keenam, berlama-lama dalam shalatnya. Shalat gerhana berlangsung dua rakaat namun memakan waktu lebih lama dari pada shalat-shalat lainnya karena dalam setiap rakaat terdapat dua ruku’. Ini artinya  dalam setiap rakaatnya dilakukan bacaan al-fatihan dan surah lainnya dua kali karena berdirinya juga dua kali sehingga total rukuk dan bacaan al-fatihah serta surah lainnya adalah empat.

Ketujuh, merasakan adanya peringatan. Sepanjang shalat gerhana sebaiknya seseorang merasakan adanya peringatan terkait peristiwa gerhana bahwa hal itu merupakan tanda-tanda kekuasaan dan kebesaran Allah sebagai Sang Pencipta sekaligus Sang Penguasa langit dan bumi serta seluruh alam berserta seluruh isinya. Untuk itu diharapkan dengan melaksanakan shalat gerhana seseorang akan meningkat ketakwaannya kepada Allah SWT.

Ketujuh adab tersebut sebaiknya dilakukan secara utuh sebab dapat meningkatkan kesadaran kita akan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT. Hal yang tak kalah penting dari menyambut peristiwa gerhana ini adalah adanya kesadaran kita akan perlunya memperhatikan kejadian-kejadian alam sebab hal ini dapat meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. (mky,nuo)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry