JAKARTA | duta.co – Utang pemerintah pada Juni 2017 tercatat Rp3.706,52 triliun atau meningkat Rp34,19 triliun dari bulan sebelumnya. Dari mana saja utang sebesar itu diperoleh Indonesia?
Mengutip laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Rabu (26/7), jumlah tersebut terdiri dari Rp2.979,50 triliun penerbitan surat berharga negara (SBN) dan Rp727,02 triliun pinjaman.
Untuk penerbitan SBN terdiri atas SBN dalam bentuk valuta asing (valas) Rp792,06 triliun dan SBN berdenominasi Rupiah Rp2.187,44 triliun. Sementara untuk pinjaman, yakni terdiri dari pinjaman luar negeri Rp721,83 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp5,18 triliun.
Jika dirinci lagi, pinjaman luar negeri berasal dari pinjaman bilateral Rp310,92 triliun, pinjaman multilateral Rp367,33 triliun dan pinjaman komersial Rp42,73 triliun serta suppliers Rp850 miliar.
Adapun daftar negara yang berada pada posisi 10 besar pemberi utang bilateral di antaranya:
- Jepang Rp194,58 triliun
- Prancis Rp26,25 triliun
- Jerman Rp24,44 triliun
- Korea Selatan Rp19,17 triliun
- China Rp13,62 triliun
- Amerika Serikat Rp8,21 triliun
- Australia Rp6,91 triliun
- Spanyol Rp3,37 triliun
- Rusia Rp3,30 triliun
- Inggris Rp1,89 triliun, sisanya
- Negara lain Rp9,18 triliun
Sementara untuk utang bilateral berasal dari tujuh lembaga keuangan dunia di antaranya:
- Bank Dunia senilai Rp 234,48 triliun
- Asian Development Bank (ADB) Rp 119,21 triliun
- Islamic Development Bank (IDB) Rp 10,67 triliun
- International Fund for Agricultural Development (IFAD) Rp 2,37 triliun
- Bank Investasi Eropa (EIB) Rp 0,25 triliun
- Nordick Investment Bank (NIB) Rp 0,15 triliun
- Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Rp 0,19 triliun.
Sedangkan yang berasal dari bank komersial berasal dari:
- Amerika Serikat (AS) senilai Rp 10,25 triliun
- Singapura Rp7,37 triliun
- Prancis Rp7,39 triliun
- Belanda Rp5,51 triliun
- Austria Rp4,39 triliun
- Rusia Rp3,36 triliun
- Inggris Rp1,29 triliun
- Jepang Rp0,41 triliun
- Taiwan Rp0,64 triliun
- Jerman Rp0,53 triliun
- Negara lain Rp1,60 triliun. hud, meo
