JAKARTA | duta.co – Ratusan da’i muda yang tergabung dalam Internet Marketer Nahdlatul Ulama (IMNU) menyatakan siap jihad melawan paham radikalisme dan intoleransi di dunia maya. Demikian ditegaskan Pengurus LD PBNU Bidang Kemitraan, Tobaroni Hafidz kepada duta.co di Jakarta, Senin (7/8).

Kesediaan para da’i muda yang terdiri dari berbagai latar belakang ahli teknologi informasi seperti, blogger, facebuker, twitter, youtuber dan media sosial lain, dan merupakan perwakilan dari daerah-daerah nusantara. Mereka baru usai digembleng selama dua hari di Jakarta untuk menyatukan langkah dakwah ala dunia maya dibawah kontrol Lembaga Dakwah PBNU.

Tobaroni Hafidz mengatakan, bahwa berdirinya IMNU dilatarbelakangi keresahan pengurus LD PBNU atas maraknya media sosial yang sudah bias diluar batas. Karena LD memiliki pasukan yang terdiri para da’i muda dan memiliki keahlian dalam bidangnya, maka ide membentuk IMNU dilakukan.

“Sudah menjadi tugas kita yang muda untuk berjuang melawan radikalisme dan intoleransi di dunia maya,” terangnya.

Tobaroni optimis dengan dibentuknya IMNU, gerakan radikalisme dan intoleransi di dunia maya sedikit banyak bisa teratasi. Karena bukan saja generasi sekarang, tapi gagasan pembentukan IMNU akan dinikmati generasi selanjutnya.

“Kalau kita punya ide dan gagasan besar, itulah yang akan membuat kita hidup. Orang besar karena ide dan gagasannya, bukan karena kekayaan keturunan apalagi jabatan. Makanya Nabi Muhammad menjadi orang yang besar salah satunya adalah karena ilmu. Dimana Nabi meringankan beban kemanusiaan melawan kemiskinan melawan kebodohan melawan kekerasan orang-orang jahiliyah,” ujarnya.
(hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry