KORBAN HOAX – Sempat muncul screenshoot seolah olah memuat berita berjudul: Nusron Wahid: “Kalau Peserta Aksi 212 Lebih dari Seribu Orang Ludahi Muka Saya”. Berita tersebut seolah dimuat detik.com. Ketika dicek ternyata tidak ditemukan, berarti hoax. (FT/DOK)

JAKARTA | duta.co – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membuat gerakan Netizen NU di sosial media (Sosmed). Gerakan netizen NU dimaksudkan untuk membendung gerakan radikal di sosial media yang banyak menyudutkan NU struktural.

“Jadi gerakan Netizen NU diharapkan bisa menangkal gerakan yang menyudutkan warga NU,” ujar Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faisal Zaini kepada Duta di Jakarta, Rabu (28/12).

Ribuan netizen sekaligus menjadi peserta dari berbagai kalangan baik dari pemuda NU, mahasiswa dan masyarakat umum tampak meramaikan diskusi di gedung PBNU. Hadir sebagai narasumber Sekjen, Safiq Alleha, Ulil Abshar Abdalla dan tokoh muda NU lainnya.

Diakui Sekjen, bahwa selama ini banyak netizen di Sosmed yang menyudutkan NU, karenanya langkah membuat gerakan netizen NU ini untuk menangkal Sosmed negatif tersebut. “Jadi Sosmed sekarang ini sudah mengarah pada penghakiman, ujaran kebencian, dan mengarah pada konflik,” ujarnya.

Agar para netizen tidak radikal, dan tidak mengarah pada konfilk kepentingan, kata Sekjen, PBNU konsen membentuk netizen yang bersifat edukatif, melakukan counter narasi hoax dengan tidak membikin narasi hoax baru. “Tentu caranya dengan mengimbangi melalui informasi yang positif,” ungkapnya.

Menurut Sekjen, saat ini sudah ada ribuan netizen yang siap bergabung untuk mengompakkan netizen NU di seluruh jaringan Sosmed. “Hari ini kita berikan formulir baru untuk selanjutnya di data dan siap beraksi,” terangnya.

Dijelaskannya, selama ini jaringan kultural NU di Sosmed belum tergarap dengan apik, untuk itulah pihaknya memanfaatkan jaringan kultural dengan membuat netizen NU. Karena niatan membuat netizen NU mendapat respon baik, maka pihaknya berinisiatif membuat netizen NU.

“Jadi aksi ini kita lakukan semata-mata hanya keterpanggilan saja, bukan karena menindaklanjuti hasil MoU dengan kepolisian tentang ujaran kebencian,” jelas Sekjen.

Ia berharap, kesadaran masyarakat dalam membangun hal-hal positif khususnya di sosial media bisa terus berlanjut, mereka gemar memposting pengajian, lantunan ayat suci, dakwah dan hal positif lainnya. “Jadi membangun kesadaran baru dalam berdakwah melalui Sosmed,” pungkas Sekjen. (hud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry