SURABAYA | duta.co  – Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama Jawa Timur (LPTNU Jatim) akan mengundang semua Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dibawah naungan Kemeristedikti dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dibawah Kemenag, se Jawa Timur.

Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Seminar, Workshop Penjaminan Mutu dan Rakerwil PTNU se Jatim pada 19-21 Februari 2018 di Green Hill Hotel & Convention Center, Jember.

Ketua LPTNU Jawa Timur Prof Dr Babun Suharto menjelaskan, kegiatan mengundang para rektor PTN dan PTKIN pada forum seminar PTNU adalah dalam rangka meminta masukan serta menjalin komunikasi dan kemitraan untuk mensupport eksistensi perguruan tinggi swasta, khususnya perguruan tinggi NU.

“Jangan sampai terjadi ‘rebutan kavling’, karena segment pasar antara PTN dan PTS berbeda. Oleh karenanya semangat kolaborasi dan kerjasama ini yang dipentingkan, apalagi Jatim mayoritas warga nahdliyin. Sudah banyak PTNU berkembang dan merata tiap kab/kota di Jatim,” ujar Babun via rilis yang diterima Duta Masyarakat, Jumat (19/1/2018).

Sementara itu Ketua Panitia Dr Nurul Azizah mengatakan bahwa pada H-1 acara para rektor yang siap hadir langsung diantaranya Rektor Unesa, Rektor UTM, Rektor UINSA, Rektor UIN Maliki Malang, Rektor IAIN Tulungagung, Rektor IAIN Ponorogo dan Rektor IAIN Jember. Sedangkan untuk UPN akan diwakili wakil rektor, Unair diwakilkan ke warek 3 dan ITS diwakilkan pada dekan FTI.

“Yang berhalangan adalah rektor UB dan rektor UM karena sedang ke luar negeri. Kemudian yang belum konfirm hadir adalah Rektor UNEJ Jember. Kami sudah menyampaikan undangan langsung,” papar Nurul.

Ia menambahkan, acara ini sedianya juga mengundang Ketua Pengurus Pusat LPTNU Prof Dr Mohammad Nasir yang juga Menristek RI. Karena satu hal, melalui staf beliau Ahmad Athoillah, Pak Menteri akan mendelegasikan ke jajaran wakil ketua PP LPTNU. Di samping itu juga mengundang Ketua Tanfidziyah PWNU Jatim KH. Hasan Mutawakkil Alallah untuk membuka acara.

“Kalau hari pertama seminar oleh Rektor PTN/PTKIN. Hari kedua diisi workshop penjaminan mutu menghadapi sistem akreditasi online. Kegiatan ini akan dihadiri oleh para rektor, ketua maupun pimpinan lembaga penjaminan mutu PTNU se Jatim.  Sedikitnya sudah 80 perguruan tinggi yang menyatakan kehadirannya,” kata Nurul.

Sebagai narasumber dan fasilitator adalah asesor BAN PT, Dr Asaril Muhajir, Prof Dr Miftah Arifin dan Dr M Fatchurrozi, Msi. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan agar ke depan PTNU baik prodi maupun institusinya perlahan, sudah tidak ada yang mendapat akreditasi C. “Oleh karenanya LPTNU Jatim terus mengawal berjalannya penjaminan mutu internal masing masing PTNU agar tercipta budaya mutu (quality culture),” dalihnya.

Acara ini akan ditutup dengan Rapat Kerja Wilayah LPTNU Jatim pada hari ketiga. Menurut Steering Comitte Rakerwil, Yusuf Amrozi, akan ada dua komisi penting; yaitu; Komisi penguatan kelembagaan, dan Komisi penguatan sumberdaya. Pada komisi kelembagaan akan mendorong terbentuknya ‘paguyuban asesor NU’, yaitu para dosen yang menjadi asesor BAN PT yang nantinya peduli dan mendampingi berjalannya sistem penjaminan mutu internal (SPMI) di lingkungan PTNU.

Pada komisi sumberdaya, selain mendorong program jenjang karir dosen baik melalui penelitian dan publikasi. “Kami akan mengusulkan program PKPNU (Pelatihan Kader Penggerak NU) bagi Dosen PTNU. Fenomena di mana NU ditekan kanan-kiri mendorong kami, agar sumberdaya dosen yang kami miliki harus memiliki peran sebagai benteng sekaligus agen atau kader dakwah NU pada masyarakat di era cyber ini,” pungkasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry