TAHUN depan harga elpiji akan naik sebab subsidi dicabut.

JAKARTA | duta.co – Masyarakat kembali dihantui harga barang yang naik. Kali ini mulai Maret 2018 mendatang, pemerintah akan mengubah skema penyaluran subsidi Elpiji 3 kg. Subsidi akan disalurkan langsung kepada masyarakat tidak mampu lewat kartu khusus.

Saat ini yang disubsidi adalah produknya sehingga kurang tepat sasaran. Elpiji 3 kg yang disubsidi bebas dibeli siapa saja, tak terbatas hanya oleh keluarga miskin.

Tahun depan, harga Elpiji 3 kg tidak disubsidi. Tetapi masyarakat miskin bisa tak perlu menanggung harga mahal karena bisa membayarnya dengan kartu subsidi, semacam e-money.

Kartu subsidi Elpiji akan diberikan kepada 40% masyarakat Indonesia dengan tingkat kesejahteraan paling rendah. Jumlahnya ada 26,6 juta rumah tangga, atau sekitar 106 juta orang dengan asumsi per keluarga terdiri atas 4 orang. Pemerintah memulai persiapan dengan sosialisasi dulu tahun ini.

“Jadi target kita di 2018 jumlahnya 26,6 juta rumah tangga. Target kita subsidi pakai kartu diterapkan mulai Maret. Kesiapan terus bergerak, tahun ini sosialisasi. Nanti mereka dikasih kartu, setiap awal bulan dikirimin dana untuk subsidi Elpiji. Nah dana ini hanya bisa untuk beli Elpiji saja,” papar Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (7/6/2017).

Kartu subsidi itu dapat digunakan oleh masyarakat miskin untuk membeli 3 tabung Elpiji 3 kg setiap bulan. Nilai subsidi yang diberikan sekitar Rp 75.000 per bulan.

“Nilainya kira-kira kalau satu tabung sekarang kan 6.000-an lebih sedikit per kilo, kali 3 kan berarti Rp 18.000-an. Satu keluarga dikasih 3 tabung sebulan, jadi kira-kira Rp 75.000 dikasih per bulannya. Tapi kartunya hanya buat bisa buat beli Elpiji,” Wirat menerangkan.

Kartu subsidi Elpiji disiapkan oleh Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). Rencananya, subsidi Elpiji tak disalurkan lewat kartu tersendiri, tapi jadi satu dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

“Kita sudah kerja sama dengan himbara. Nanti kartunya ini menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera, nanti kita titip di situ bukan kartu baru. Tapi Kartu Keluarga Sejahtera ini jumlahnya baru 800.000-an, padahal kita butuh 26,6 juta,” Wirat menuturkan.

Dengan subsidi langsung lewat kartu, anggaran subsidi Elpiji 3 kg dalam APBN bisa ditekan karena lebih tepat sasaran untuk warga miskin. Subdidi Elpiji 3 kg yang mencapai Rp 40 triliun per tahun bisa terpangkas 50%.

“Subsidinya (Elpiji 3 kg) tahun depan kira-kira Rp 20 triliun. Kalau terbuka seperti sekarang sekitar Rp 40-44 triliun,” tutupnya.

Rp 31.500/Tabung

PT Pertamina (Persero) mengungkapkan jika besaran subsidi yang telah dikeluarkan oleh negara untuk Elpiji 3 kilogram (kg) sudah lebih besar dari harga jual di pasaran saat ini. Harga keekonomian Elpiji tabung melon tersebut sudah hampir tiga kali lebih tinggi dari harga jual.

Direktur Pemasaran Pertamina M Iskandar mengatakan, harga keekonomian Elpiji saat ini sudah mencapai Rp 10.500 per kg atau Rp 31.500 per tabung. Namun karena pemerintah memberikan subsidi maka masyarakat hanya dikenakan harga Rp 4.750 per kg atau Rp 14.250 per tabung.

Dengan begitu, pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp 5.750 per kg atau pemerintah telah menomboki Rp 17.750 per tabung. “Ini gede banget. Subsidinya lebih besar,” kata Iskandar, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/6/2017).

Harga patokan untuk Elpiji yaitu Saudi Aramco Contract Price (CP Aramco) memang telah mengalami peningkatan dalam satu tahun terakhir. Pada tahun lalu, CP Aramco di angka US$ 300 per ton, sedangkan saat ini sudah mendekati US$ 400 per ton.

Menurut Iskandar, konsumsi dan harga acuan Elpiji 3 kg yang meningkat, akan membuat beban keuangan negara untuk subsidi Elpiji akan bertambah berat. Kondisi tersebut tentu saja dikhawatirkan oleh Pertamina, karena akan membuat subsidi membengkak.

Maka tak heran jika ada usulan untuk menaikkan harga Elpiji 3 kg. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, harga Elpiji 3 kg tidak pernah mengalami perubahan sejak meluncur pertama dalam program konversi minyak ke gas pada 2007. “Paling parah itu Elpiji, tidak naik sejak 2007. Sudah 10 tahun, sejak kebijakan konversi dari minyak tanah ke Elpiji,” kata Jonan.

Undang-Undang APBN 2017 mengamanatkan, harga Elpiji 3 kg ‎bisa mengalami kenaikan Rp 1.000 per kg. Atas dasar aturan tersebut, maka ide kenaikan harga Elpiji 3 kg diusulkan. “Karena kalau dalam UU APBN 2017, UU memandatkan bisa naik Rp 1.000 per kg. Iya (diusulkan perubahan harga),” ucap Jonan.

Namun Jonan menegaskan, perubahan harga Elpiji 3 kg masih dalam sebatas ide. Hal tersebut akan dibahas bersama dalam sidang kabinet terlebih dahulu. “Ini tidak tahu dinaikkan atau tidak, saya belum tahu. Pemerintah belum memutuskan. Jadi saya tidak kasih opini naik atau tidak‎,” jelas Jonan. dtf/l6

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry