BOGOR | duta.co – Pemerintah harus benar-benar mengkaji keinginannya mengimpor beras. Penolakan sejumlah daerah, termasuk Jawa Timur harus menjadi pertimbangan serius. Jika tidak, petani akan kalang kabut.

Lihatlah, hari ini, harga gabah di tingkat petani di Sukabumi, Jawa Barat (yang terkenal sebagai lumbung padi nasional) tengah anjlok di kisaran Rp 3.800,-. Bukan hanya petani yang menjerit, Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono ‘menangis’ di depan kepada Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

Saat itu, Menteri Amran sedang mengunjungi Sukabumi untuk panen raya, Selasa (6/2/2018). Demi menstabilkan harga, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui tim Serap Gabah (Sergab) yang melibatkan unsur Bulog dan BRI memborong gabah petani.

“Kasihan petani. Makanya saya instruksikan Kementan dan Tim Sergab membeli gabah petani ini,” ujarnya usai panen raya di Sukabumi.

Saat itu Amran mengungkapkan, Kementan menyiapkan anggaran Rp 7 miliar untuk memborong gabah petani di Sukabumi. Prioritasnya adalah menyelamatkan petani. “Kami siapkan Rp 7 miliar untuk menyerap gabah petani Sukabumi. Petani harus diselamatkan,” katanya.

Karena itu Amran berharap agar tidak ada lagi harga gabah yang rendah di tingkat petani. “Setelah ini tidak boleh lagi ada harga gabah di bawah Rp 3.800. Ini sudah terlalu rendah,” ungkapnya.

Masih kata Amran, total luas panen di Kabupaten Sukabumi bulan Januari adalah 3.905 hektare (ha). Sedangkan perkiraan panen bulan Februari seluas 34.938 ha dan untuk Maret 28.842 ha.

“Dengan produktivitas 58.21 GKG (gabah kering giling, red) berarti produksi gabah mencapai 22.731 pada Januari, 203.374 Februari dan 167.889 Maret dengan total 393.994 ton GKG,” tuturnya.

Lebih lanjut Amran mengatakan, produksi itu setara dengan produksi beras pada Januari 14.775, Februari 132.193 dan Maret 109.193 sehingga totalnya mencapai 256.069 ton beras. “Sistem irigasinya menggunakan irigasi teknis, irigasi setengah teknis dan irigasi pedesaan serta sawah tadah hujan sebanyak 47 kecamatan,” tamhahnya.

Amran menambahkan, konsumsi beras per bulan di Kabupaten Sukabumi berdasarkan jumlah penduduk sekitar 2,4 juta jiwa sebesar 271.416 ton per tahun. “Berarti bulan Maret 2018 Sukabumi sudah dapat mencukupi lebih dari setengahnya,” ungkapnya.

Perlu diketahui kebijakan pemerintah impor ratusan ribu ton beras dari luar negeri jelang panen raya diduga ikut menjadi sebab turunnya harga gabah dikalangan petani. (jpnn,ram,em)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry