SURABAYA | duta.co – Tradisi silaturahim yang dikemas dalam halal bihalal saat Lebaran Idul Fitri usai puasa Ramadhan merupakan budaya asli Indonesia. Menurut sejarahnya halal bihalal memang sengaja digagas untuk mempersatukan umat dari berbagai kalangan dan semua tokoh masyarakat. Pernyataan itu disampaikan Wagub Jatim H. Saifullah Yusuf saat menghadiri halal bihalal Alumni Ponpes Mambaus Sholihin Gresik di Jl. Patemon Gg. III No. 20 Sawahan, Surabaya, Minggu (2/7/2017).

Tradisi halal bihalal ini, kata Gus Ipul sapaan akrab Saifullah Yusuf adalah khas Indonesia yang orang Arab bahkan tidak mengenal tradisi tersebut. “Dengan halal bihalal harapannya kita semua akan kembali bersih. Selain itu juga untuk memperat rasa persatuan dan persaudaraan antar sesama,” ungkap ketua PBNU ini.

Ia menambahkan, halal bihalal juga merupakan majelis dakwah sebagai bagian dari pembentukan pendidikan karakter melalui tausiyah yang disampaikan. Karena ini acara halal bihalal biasanya berisi tausiyah yang memotivasi ukhuwah dan ketaatan setelah bulan Ramadhan. Dalam tausiyahnya para ulama juga mengajak semua yang hadir untuk selalu berbuat baik. “Karenanya halal bihalal adalah bentuk majelis amar makruf nahi mungkar,” tegas Gus Ipul.

Lebih lanjut disampaikan, majelis halal bihalal adalah bentuk konsolidasi untuk menyikapi berbagai kemajuan jaman. Oleh sebab itu lewat mejelis ini diharapkan semua yang hadir bisa tabayyun dalam menanggapi berita atau opini yang sudah beredar di masyarakat. “Semoga kita semua yang hadir bisa mendapat kebarokahan dan umur panjang sehingga bisa bertemu lagi dengan ramadhan tahun depan,” pungkasnya. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry