JAKARTA | duta.co — Selama ini, Pagar Nusa aktif melakukan kaderisasi atlit untuk kejuaraan di tingkat regional maupun internasional. Santri Pesantren Zainul Hasan Genggong dan kader Pagar Nusa Probolinggo, Amak Fadholi, berprestasi di kejuaraan One Pride Mixed Martial Arts (MMA) di TV One, Sabtu (09/09/2017).
Amak Fadholi merupakan santri di pesantreng Genggong, Probolinggo. Amak nyantri selama lebih dari 8 tahun dan aktif berlatih pencak silat.
“Amak Fadholi itu kader pencak silat Pagar Nusa di pesantren Genggong. Selama ini, Amak memang istiqamah nyantri dan terlibat aktif di berbagai kegiatan pencak silat, di Gasmi serta Pagar Nusa. Ia juga membantu penyelenggaraan Tarung Bebas di pesantren Genggong,” ungkap Gus Muhammad Haris, pengasuh pesantren Genggong.
Di pesantren Genggong, selama beberapa tahun terakhir diselenggarakan pertandingan Tarung Bebas. “Ajang Tarung Bebas sangat dinantikan santri-santri dan warga sekitar. Karena, para santri yang berlatih pencak silat Pagar Nusa, mendapat ruang untuk bertanding secara fair,” ungkap Gus Haris. Menurutnya, Amak Fadholi merupakan bukti keberhasilan gemblengan pencak silat di Genggong.
Ketua Umum Pagar Nusa, M Nabil Haroen, mengungkapkan kebanggaannya terhadap Amak Fadholi yang berhasil masuk final One Pride MMA.
“Ini bukti bahwa Pencak Silat Pagar Nusa diterima masyarakat luas. Ajang One Pride MMA terkenal sebagai pertandingan kompetitif. Saya doakan Amak Fadholi melangkah lebih jauh sebagai juara, hingga menginspirasi lebih pendekar-pendekar Pagar Nusa di negeri ini,” tegas Nabil.
Menurut Nabil Haroen, Pagar Nusa mendorong kader-kader pendekarnya untuk terus berkarya, aktif di pelbagai pertandingan dan kejuaraan, namun jangan lupa tugas utamanya. “Tugas utama pendekar Pagar Nusa itu mengabdi kepada kiai dan bangsa. Bertanding di pelbagai kejuaraan dalam rangka meningkatkan kompetensi, berprestasi untuk bangsa,” terang Nabil.
Dalam periode kepengurusan Pagar Nusa kali ini, Nabil Haroen mendorong program-program untuk peningkatan prestasi pendekar santri dan pengabdian untuk pesantren dan bangsa. rls
