SEORANG  nelayan yang sedang membalik ikan asin kering seusai diberi bahan garam. (foto duta.co: abdul)

 

 

PASURUAN | duta.co – Kabupaten dan Kota Pasuruan yang merupakan daerah penghasil garam, ternyata tidak sepenuhnya bisa memasok kebutuhan garam di wilayahnya sendiri, saat musim kemarau basah saat ini. Hal ini terjadi pada pengusaha ikan asin, yang justru sejak sebulan ini mengaku kelimpungan atas kurangnya garam untuk produksi ikan asin. Kendala tersebut diakibatkan melonjaknya harga garam di pasaran.

Dampak yang cukup dirasakan mereka, lantaran produksi garam di kalangan petani juga ikut menyusut, lantaran panen berkurang. Biasanya produsen ikan asin yang berada di Kelurahan Ngemplakrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan, bisa pengambilan gram mencapai 5 ton, saat ini hanya 4 kwintal. Itupun hanya dipakai sekali saja. Tentu saja harga ikan asin turut naik berkisar antara Rp 2.000.

Sementara, harga garam kasar yang biasanya seharga Rp 500/kg. Kini harganya melambung hingga Rp 4.000/kg. Disamping harga garam mahal, juga sulit didapatkan. Padahal sebelumnya, produsen ikan asin bisa menimbun garam untuk pengolahan sebanyak 5 ton hingga 6 ton.

 

“Kami terpaksa menaikkan harga ikan asin. Biasanya Rp 5 ribu per kilonya, sekarang naik Rp 7 ribu per kilonya, “ujar Khoiriyah, produsen ikan asin, Rabu (26/7) siang.

Bahkan untuk ikan asin yang kualitas bagus dipatok dari harga Rp 15.000/kg menjadi Rp 17.000/kg. Untuk itu, para produsen ikan asin berharap agar pemerintah setempat ikut turun tangan terhadap melambungnya harga garam di pasaran. Dipastikan banyak produsen ikan asin terancam bangkrut. Disamping itu, banyak produsen ikan asin menjual ikannya ke pabrik pengolah tepung ikan.

Dalam pengelolaannya para produsen hanya menggantungkan produksi ikannya dari bahan garam yang selama ini mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau.

 

“Kami tergantung dari garam. Kalau garamnya terusan naik ya kami terpaksa tidak bisa produksi lagi. Kalau tidak ada pihak pemerintah ikut memikirkan masalah ini, tentu kami juga tak bisa bekerja, “imbuh Khoiriyah. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry