JAKARTA | duta.co – PT Bank Central Asia Tbk menyediakan anggaran hingga Rp70 miliar untuk menalangi kerugian nasabah yang transaksi tarik tunai melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di bank lain. Ini merupakan kompensasi akibat gangguan layanan di 5.700 ATM milik BCA.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, dari 17.210 ATM yang dimiliki perusahaan di 11.530-an lokasi di Indonesia, masih ada 11.500 ATM dapat difungsikan melayani nasabah. Menurut dia, hal itu lantaran adanya gangguan di satelit Telkom I PT Telkom Indonesia Tbk.

“Yang tidak bisa operasional ada 5.700 ATM atau hanya 30 persen, 70 persen masih operasional. Jadi bukan sebagian yang ada gangguan,” kata Jahja dalam konferensi pers di Menara BCA, Senin (28/8/2017).

Ia mengungkapkan, untuk melayani nasabah, BCA memiliki kerja sama dengan 60 bank lain yang ada di Indonesia. Memang, kata dia, nasabah yang melakukan penarikan tunai akan dikenakan biaya Rp7.500 per transaksi.

Namun, Jahja memastikan, para nasabah diminta tidak khawatir melakukan transaksi, sebab biaya yang telah dikeluarkan nasabah akan ditanggung BCA dan akan dibayar pada akhir bulan depan.

“Untuk itu kita berikan kebebasan tapi tidak dibebaskan langsung. Secara sistem untuk yang sudah didebet itu akan dikredit kembali akhir bulan. Itu hanya untuk tarik tunai. Biayanya yang kita sediakan antara Rp50 miliar sampai Rp70 miliar. Semakin cepat diperbaiki tentu biayanya akan semakin murah,” kata dia.

Sementara itu, Jahja menambahkan, pihaknya akan memindahkan atau re-route sekitar 2.000-an satelit Telkom I tersebut ke jaringan satelit Apstar 5. Lalu, sisanya, ada 3.000-an jaringan yang akan dipindahkan ke satelit Telkom 3S. “Pemindahan satelit sebanyak 2.000 dan 3.000 ini diperkirakan butuh waktu dua hingga tiga minggu,” katanya. hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry