MIRAS: Pemandu lagu tertangkap basah pesta miras di bawah Jembatan Brawijaya (duta.co/Nanang)

KEDIRI| duta.co – Apalah arti sebuah nama. Meski memiliki nama yang cukup indah berbau Islami, namun tidak menjadikan SA (15) gadis belia mengenyam bangku kelas dua di salah satu MTS di Kecamatan Kras, memilih menghabiskan waktu dengan menenggak minuman keras di Bulan Ramadan ini.

Sungguh ironis, sosok gadis belia ini, memilih meninggalkan bangku sekolah kemudian bekerja sebagai pemandu lagu di salah satu rumah karaoke di Kota Blitar. Atas pengaduan masyarakat, pada Senin (5/6/2017), dia tertangkap basah menenggak minuman keras bersama dua laki – laki yang juga tetangganya, SG (17) dan AEM (21) merupakan warga Desa Jabang Kecamatan Kras Kabupaten Kediri.

Masih dalam keadaan teler, SA terlihat tak berdaya saat dinaikkan ke mobil petugas Satpol PP. “Saya sudah terbiasa minuman keras, saya dulu sekolah di MTS tapi tidak lulus. Saya sudah 2 bulan tidak pulang, kerja sebagai pemandu lagu di cafe. Sehari bisa dapat uang 200ribu,” kata anak pertama dari dua bersaudara.

Dari pengakuannya, mereka membeli minuman keras merk kontul seharga Rp. 30ribu per botol di salah satu warung di dekat Pasar Bandar.

“Saya baru kali ini beli, tahunya warung miras juga diberitahu penjual warung kopi,” ungkap AEM.

Bersama barang bukti dan keterangan sejumlah saksi mata, kasus ini kemudian dilimpahkan ke Polsekta Mojoroto.

“Pelaku dan barang bukti sudah kami limpahkan ke Polsek Mojoroto,” jelas Kabid Trantibum Satpol PP, Nur Khamid. (nng)

 

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry