PAGUYUBAN : Suasana paguyuban antar umat beragama bertempat di Klenteng Tri Dharma Tjoe Hwie Kiong (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI| duta.co -Mengambil tema Harmonisasi Dalam Kehidupan Beragama, Berbangsa dan Bernegara, Forum Komunikasi Umat Beragama Penghayat Kepercayaan (FKUB PK) menggelar peringatan Sumpah Pemuda dengan menghadirkan perwakilan perguruan tinggi, sekolah menengah dan organisasi kepemudaan, Jumat (27/10) malam , bertempat di Aula Pasada Ghara Klenteng TITD Tjoe Hwie Kiong, Jl.Yos Sudarso Kota Kediri.

Hadiri dalam acara di atas, KH.Reza Ahmad Zahid, Dandim 0809 Letkol (Arm) Joko Setyo Kurniawan, Waka Polresta,Kompol Bambang Cristianto Utomo. SIK, Kabid Humas PT.Gudang Garam .Tbk, Iwhan Tricahyono, sejumlah tokoh agama, masyarakat dan unsur Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Kediri.

Acara dimulai pukul 20.00wib, berjalan penuh suasana kekeluargaan diwarnai sejumlah pertanyaan dari para anak muda saat dibuka sesi dialog. Mengacu tema acara, sebagai pembicara pertama Dandim 0809 Kediri menginggatkan atas bahaya radikalisme di kalangan pemuda.

“Bahwa kini marak terjadinya gerakan di lingkungan kampus, untuk itu diperlukan mental para pemuda yang tangguh dan ulet agar tidak terjerumus aliran radikalisme,” jelas Letkol (Arm) Joko Setyo Kurniawan.

Lekaki lulusan Akmil Tahun1999 ini, menginggatkan kepada para pemuda untuk selalu menjaga rasa kemanusiaan, perdamaian dan yang utama terwujudnya toleransi antar umat beragama.

“Radikal itu diantaranya terkesan merupakan ide – ide yang luar biasa. Namun dibalik semua itu, janganlah diikuti karena menjurus kekerasan dan perpecahan,” ungkap Dandim 0809 Kediri ini. Kemudian sesi kedua, sosok pengasuh Ponpes Mahrusiyyah Lirboyo, akrab disapa Gus Reza ini mengaku bangga dengan keharmonisan dan rasa toleransi tinggi antara pemuda bersama para tokoh agama dan penghayat kepercayaan.

“Bagaimana di Jalur Gazza Israel, selalu terjadi peperangan tiada hentinya. Bagi anak muda telah dinyatakan dewasa, baik pria atau perempuan, harus memanggul senjata hingga terjadi perang saudara satu agama,” jelas Gus Reza.

Makanya,Gus Reza menyatakan betapa gilanya pemuda Indonesia, bisa menyatukan berbagai suku, agama dan bahasa yang berasal dari ribuan pulau, untuk bersatu membuat Sumpah Pemuda.

“Makanya kegilaan pemuda Indonesia saat terwujudnya Sumpah Pemuda, terjadi pada hari ini dan ini dibuktikan keberadaan pemuda di Kota Kediri,” imbuhnya.

Beragam pertanyaan pun muncul dan jawaban dari para narasumber, termasuk Waka Polresta Kediri, menjadikan acara yang rutin digelar setiap Jumat Kliwon ini berlangsung penuh makna. Secara khusus Dandim 0809 Kediri, Letkol (Arm) Joko Setyo Kurniawan berharap masih diberi waktu untuk berdinas di Kediri, untuk bisa berbagi waktu dan pengalaman kepada para pemuda. (nng)

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry