BANYUWANGI | duta.co  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi menggelar Festival Teknologi Inovasi 2017 sejak Rabu lalu hingga berakhir Sabtu 22 Juli 2017. Dari festival perdana yang masuk agenda Banyuwangi Festival 2017 ini, berbagai inovasi berbasis teknologi, hasil kreasi pelajar, mahasiswa dan masyarakat Banyuwangi ditampilkan di Taman Blambangan.

Karya inovatif mereka cukup beragam. Seperti kreasi mahasiswa Politeknik negeri Banyuwangi (Poliwangi) yang menciptakan paving berpori. Paving ini diklaim menjadi solusi banjir, sebab air yang jatuh ke paving dapat langsung menembus ke dalam tanah meminimalisis air yang tergenang.

“Paving ini terbuat dari campuran semen dan kerikil yang diproses sedemikian rupa sehingga padat tapi memiliki pori-pori yang besar hingga air yang turus bisa langsung meresap ke tanah,” kata Amdi Wahyu (19) salah satu mahasiswa Poliwangi, kepada sejumlah wartawan.

Tak kalah inovatif, siswa SMKN Darul Ulum Muncar yang menampilkan teknologi inovasinya berupa sepeda motor berbahan bakar gas LPG. Inovasi tersebut menggunakan bahan gas dari tabung LPG tiga kilogram dimana dengan gas tersebut bisa digunakan menempuh perjalanan sejauh lebih dari 200 kilometer

Ada juga bidang teknologi inovasi hasil pertanian yakni pembuatan nata de fish, prosesnya persis seperti nata de coco tapi tapi bahan baku air kelapa diganti dengan air rebusan ikan lemuru. Saat dikonsumsi tidak da bekas rasa amis sama sekali. Nata de Fish ini sangat tinggi protein dan baik untuk anak-anak.

Beberapa inovasi teknologi lainnya seperti aplikasi untuk mematikan listrik lewat android yang dimiliki. Ada pula teknologi berupa baterai yang menggunakan air laut sebagai salah satu piranti pengganti cairan kimia di dalamnya. Lampu listrik yang bisa dimatikan dengan jalan meniup atau menepuk dengan teknologi berupa sensor yang dibuat oleh peserta dari kecamatan. Juga bagaimana kelor bisa dijadikan kapsul dan bermanfaat sebagai obat herbal yang kaya manfaat.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan festival inovasi teknologi sengaja digelar dengan tujuan untuk menggali kreativitas dan inovasi baru yang bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas.

“Inovasi teknologi sangat penting untuk meningkatkan daya saing daerah. Dengan terus berinovasi diharapkan akan lahir produk-produk baru yang lebih efisien dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Anas saat membuka festival, melalui sambungan face time.

Anas mengatakan, inovasi teknologi sangat erat kaitannya dengan enterpreneurship. Sehingga diharapkan adanya pameran inovasi teknologi akan menstimulus munculnya enterpreneur baru yang akan ikut memajukan ekonomi daerah.

“Enterpreneurship menjadi salah satu jalan keluar untuk membangun kemandirian ekonomi masyarakat,” cetus Anas.

Festival ini dibuka oleh Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko.

Berbagai inovasi di bidang teknologi ditampilkan di 60 tenda booth yang ada. Termasuk inovasi milik kecamatan-kecamatan yang berjumlah 25 kecamatan, 10 SMK, 3 SKPD dan 1 perbankan. Tak ketinggalan, perguruan tinggi yang ada di Banyuwangi juga turut ambil bagian. (sam)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry