Petugas berupaya membersihkan material longsor yang menimpa dua lokasi di Dsn. Pakel Desa Dompyong Kec. Bendungan, Rabu (7/3/2018). (DUTA.CO/HAMZAH)

TRENGGALEK | duta.co — Akibat diguyur hujan dengan intensitas tinggi hampir tiga jam, dua lokasi di wilayah Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek tertimpa longsor, Rabu (7/3/2018). Dua titik longsor itu semuanya ada di RT 21 RW 6 Dusun Pakel Desa Dompyong Kecamatan setempat.

Tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut, namun material longsor yang berjumlah ratusan kubik dengan tebal 25 sentimeter dan tinggi 15 meter itu, menutup akses jalan penghubung antar desa, Desa Dompyong menuju Desa Botoputih serta sebaliknya, sekitar pukul 13.00 WIB.

Sedangkan titik yang lainnya menimpa rumah milik, Darmini (50) warga setempat dengan material longsor setinggi 5 meter dengan ketebalan 5 meter pula. Tidak ada korban jiwa saat kubikan material itu menghantam bagian kamar rumah yang persis di bawah bukit ini. Hanya kerusakan pada dinding kamar yang terbuat dari bahan kalsiboard.

Kini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek bersama tim dari Basarnas dan relawan yang lain bergotong royong membersihkan material longsor agar jalan penghubung ke dua desa bisa normal kembali. Sementara petugas juga masih menghitung kerugian yang menimpa keluarga Darmini.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Trenggalek, Djoko Rusianto menjelaskan, tanah longsor yang menimpa pemukiman dan jalan desa di Dusun Pakel Desa Dompyong tersebut lebih disebabkan guyuran hujan dengan intensitas yang tinggi berlangsung tiga jam lebih.

“Hujan mengguyur deras di Bendungan sejak pukul 12.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB. Diperkirakan pukul 13.00 WIB terjadilah longsoran bukit yang bersebelahan dengan pemukiman penduduk,” ucapnya.

Dia menjelaskan, bukit yang bersebelahan dengan rumah penduduk, mengakibatkan longsorannya menghantam dinding kamar Darmini hingga jebol. Sedang untuk bukit yang tidak jauh dari rumah korban, losorannya langsung berhamburan di jalan penghubung antar Desa Dompyong–Desa Botoputih sebelah barat.

“Yang menumpuk jalan penghubung desa tebalnya 25 sentimeter dan tinggi 15 meter sehingga arus kendaraan untuk sementara waktu di tutup,” lanjutnya.

Pihaknya kini secara bersama-sama membersihkan material pada dua titik tersebut walau terkendala medan yang tidak memungkinkan diturunkannya alat berat.

“Selain akses jalan yang sempit, alat berat dengan kapasitas besar akan sulit dalam memobilisasinya,” terangnya.

Dari pantauan, petugas masih melakukan proses pembersihan material secara manual dan bagi kendaraan yang biasa memakai jalur tersebut untuk sementara waktu memutar melalui jalan yang ada di Dusun Garon Desa Dompyong walau harus memutar sejauh 5 kilometer.

“Terpaksa mas , dari pada tidak bekerja kami mutar saja melalui jalan Garon,” tutur , Andik warga setempat yang biasa bekerja angkut kayu dengan menggunakan kendaraan pickup-nya. (ham)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry