KUNJUNGAN PABRIK : Direktur Keuangan PT Semen Gresik, Ginarko (kiri) menjelaskan tentang reklamasi di panrik Tuban kepada anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah, Abdul Aziz, Kamis (26/10). DUTA/endang

TUBAN| duta.co – Permasalahan yang terjadi di Semen Gresik (SG) Pabrik Rembang membuat pimpinan dan anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah mengunjungi SG Pabrik Tuban, Kamis (26/10). Ini dilakukan untuk melihat dari dekat pabrik Tuban yang bisa berjalan tanpa hambatan padahal penerapan teknologi juga diterapkan di pabrik Tuban.

Para anggota dewan itu pun melihat dari dekat pabrik, penambangan batu kapur  dan tanah liat di pabrik tersebut. Dari hasil penglihatan itu, para anggota dewan pun mengakui bahwa yang utama para anggota dewan yang hadir bisa satu visi menyikapi masalah ini.

“Rembang perlu diakselerasi. Tim kajian perlu kita dorong untuk menyelesaikan tugasnya,” ujar anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah, Abdul Aziz usai peninjauan pabrik Tuban, Kamis (26/10).

Ketua Fraksi PPP ini mengaku nanti pihaknya akan mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk segera menurunkan izin penambangan yang sampai kini masih menjadi polemik di pabrik Rembang. “Kita akan dorong untuk itu. Karenanya ini perlu digosok-gosok agar bisa segera keluar,” tandasnya.

Izin penambangan ini memang sampai sekarang masih belum dipegang SG pabrik Rembang. Dengan kondisi ini produksi pabrik Rembang masih belum maksimal karena bahan baku masih membeli dari penambang sekitar bukan menambang sendiri. “Saya mendengar katanya di sekitar pabrik itu ada 59 penambang dan 17 merupakan penambang kelas kakap. Mengapa mereka dapat izin kok Semen Gresik tidak mendapatkan izin. Ada apa? Ini yang  akan kita cari tahu,” tambah Ketua Komisi D DPRD Jawa Tengah, Alim Basri.

Alim Basri menegaskan pada dasarnya Komisi D DPRD Jawa Tengah tidak akan menghalangi investasi yang masuk ke setiap daerah di Jawa Tengah karena akan membawa dampak yang baik bagi perekonomian daerah setempat. “Karena terus terang dengan adanya masalah di pabrik Rembang ini banyak investor yang mau masuk itu menjadi galau. Mereka khawatir mengalami masalah dengan Semen Gresik pabrik Rembang. Makanya ini harus segera diselesaikan,” tandas Alim Basri.

Direktur Keuangan Semen Gresik, Ginarko mengungkapkan dengan hadirnya anggota dewan di pabrik Tuban diharapkan bisa memberikan sebuah hal positif bagi Semen Gresik khusuanya pabrik Rembang. Sehingga nantinya izin penambangan di panrik Rembang bisa segera keluar. “Karena kami mengelola pabrik semen itu tidak sembarangan, tidak semena-mena. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” tandasnya.

Karena akibat dari belum adanya izin penambangan itu panrik Rembang masih sangat sulit untuk bisa berproduksi secara maksimal yakni sebesar 3 juta ton per tahun. “Untuk bisa 650 ribu ton per hari susah,” tukas Direktur Produksi Semen Gresik, Joko Sulistiyanto.

Sementara itu Semen Gresik Di pabrik Tuban sendiri terus menaikkan kapasitas produksi. Hingga akhir 2017 ditarget produksi bisa mencapai 14,5 juta ton per tahun dari empat pabrik yang ada yakni Tuban 1, 2, 3 dan 4. Sehingga rata-rata produksi bisa mencapai 3,5 juta ton lebih per tahun dari masing-masing pabrik. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry