DRIVING SKILL: Mayjen TNI A.M Putranto Offroader unjuk kemampuan dengan dibukanya prakasa driving skill area (PDSA) di markas Divisi Infantri 1/Kostrad Ciilodong, Depok, Jawa Barat. (duta.co/DOK)
DRIVING SKILL: Mayjen TNI A.M Putranto Offroader unjuk kemampuan dengan dibukanya prakasa driving skill area (PDSA) di markas Divisi Infantri 1/Kostrad Ciilodong, Depok, Jawa Barat. (duta.co/DOK)

DEPOK | duta.co — Para Offroader, khususnya yang tinggal di Jabodetabek dan sekitarnya sering kesulitan menjajal kemampuan mereka bermain lumpur, lantaran sulitnya mendapatkan trek buatan yang memadai.alasannya apalagi, kalau bukan ketersediaan lahan yang semakin hari semakin langka.

Namun kini, kesulitan itu sepertinya mulai bisa teratasi, khususnya setelah Kostrad turun tangan,selain menjadi patriot bangsa, Kostrad kini coba memberikan solusi mengenai keterbatasan lahan untuk para offroader unjuk kemampuan dengan dibukanya prakasa driving skill area (PDSA) di markas Divisi Infantri 1/Kostrad Ciilodong, Depok, Jawa Barat.

Mayjen Anto Mukti Putranto Panglima Divisi Infanteri (Pangdivif) 1/Kostrad yang juga pembina PDSA mengatakan, “Kami ingin berbagi dengan teman-teman pecinta Offroad untuk dapat menikmati petualangan Offroad dan juga mengasah kemampuan skill berkendara, terutama di medan berat,” katanya.

“Bagi Kostrad, kehadiran lahan ini dapat berfungsi sebagai sarana pelatihan skill mengemudi bagi anggota kami,rencananya ke depannya, PDSA akan dikelola oleh unit Koperasi Kostrad Divisi Infanteri 1,” tutur mantan Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI kepada duta.co Minggu (25/12/2016).

Sementara itu Handito, selaku trek master di PDSA mengungkapkan, bahwa, medan PDSA ini cukup beragam, mulai dari medan dengan permukaan licin, lumpur hingga medan dengan permukaan jalan berkontur ekstrim yang dapat dipergunakan untuk menguji artikulasi suspense. “Untuk itu sebisa mungkin kita membuat jalur yang disesuaikan dengan kondisi medan Offroad yang ada di Indonesia,” paparnya.

Pada dasarnya, trek PDSA ini merupakan trek buatan yang menempati satu sudut lahan kosong milik Kostrad. Karakter sebagai sebuah trek basah sangat dominan. “Berbeda deng an trek de’pes yang dihiasi dengan trek batu kombinasi lumpur,” ungkapnya.

Dibandingkan dengan de’pes, trek PDSA ini relatif lebih kecil, namun terasa lebih nyaman karena berada di bawah rindangnya pepohonan. selain itu lokasi ini memiliki jarak relatif lebih dekat dari Jakarta. (dar)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry