JOMBANG | duta.co – Harapan warga Desa Gondang Manis, Kecamatan Bandar Kedung
Mulyo, Jombang, segera dibangun jembatan sungai Konto yang runtuh beberapa waktu lalu, tidak segera terpenuhi. Pasalnya, jembatan satu-satunya yang melintas di desanya itu, baru akan dibangun secara
permanen, pada tahun 2018 mendatang.

Kepastian itu terungkap Selasa (23/5) saat Direktur Sungai dan Pantai, Dirjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Heri Suprayugi, yang datang di lokasi runtuhnya jembatan yang ambruk di Desa Gondang Manis tersebut.

“Untuk pembangunan jembatan permanen,
kita usulkan pada tahun 2018 mendatang. Saat ini, kita masih mendesainnya,“ ujar Heri Suprayugi kepada sejumlah wartawan di lokasi jembatan runtuh.

Ditanya seberapa panjang tanggul yang jebol sungai Konto dari hulu hingga hilir ? Heri Suprayugi mengakau belum tahu pasti. “Saat ini berapa panjang tanggul sungai konto yang jebol masih dalam perhitungan, “ jelasnya.

Sementara itu, anggota Komis V DPRI Sadarestuwati yang ikut dalam kunjungan tersebut, mengatakan  akan terus mengawal proses pembangunan tanggul kali Konto yang ambrol dan jembatan Gondangmanis yang runtuh.

“Karena ini adalah menyangkut kepentingan rakyat banyak. Selanjutnya,
kami akan mengawal proses pembangunan jembatan dan tanggul ini sampai
tuntas, “ ujar Mbak Estu, sapaan Sadarestuwati yang anggota FPDIP itu.

Dalam kunjungannya ke Jombang, Mbak Estu bersama Heri Suprayugi bersama rombongan, juga melihat sungai Gunting di Sumobito, Jombang. Di sungai Kali Gunting ini,  setiap musim penghujan airnya meluap membanjiri perkampungan sekitar.

Sedangkan Kepala Desa Gondangmanis, Harno mengaku segera membangun jembatan darurat yang menghubungkan Dusun Gondang dengan Dusun Gondang Legi tersebut. Sebab, kata Harno, dengan runtuhnya jembatan itu, akses jalan warga terputus harus berputar sekitar 6 km. Selain itu, anak-anak sekolah juga harus diantar. Sebab, harus berputar melalui jalan
raya jurusan Surabaya- Madiun.

Bukan hanya harus menmpuh jarak yang lebih jauh jika mnuju Dusun Gondang ke Dusun Gondang Legi, atau sebaliknya. Namun, putusnya jembatan itu, juga merepotkan jika ada orang di Dusun Gondang meninggal dunia untuk dimakamkan. Pasalnya, tempat pemakaman warga ada di Dusun Gondang Legi.

“Jika orang Gondang meninggal harus sewa
ambulan untuk membawanya ke makam. Tentunya, demikian ini menambah
biaya keluarga yang beduka, “ kata Harno.

Harno menambahkan, jembatan darurat yang menghubungkan dua dusun di desanya itu, akan dibangun dan secepatnya selesai. “ Insya Allah, secepatnya jembatan darurat kami bangun, dan pada Idul Fitri nanti,
sudah bisa dilalui,“ pungkasnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, jembatan yang melintas di sungai Konto, Desa Gondangmanis, runtuh. Runtuhnya jembatan ini akibat tanggul yang menjadi pijakan jembatan tersebut ambrol. Dan, ambrolnya tanggul di sungai konto yang merupakan buangan lahar dingin gunung
Kelud itu, mengancam keselamatan warga setempat. Sebab, jika sewaktu-waktu air sungai meluap tidak menutup kemungkinan akan meluber ke pemukiman warga. *rul

————
Keterangan Foto: Anggota Komisi V DPRI Sadarestuwati dan Heri Suprayugi
Direktur Sungai dan Pantai, Dirjen Kementerian PU dan Perumahan Rakyat di lokasi jembatan ambruk.
(duta.co: nurul yaqin).

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry