KADO KEMENANGAN : Striker Persik, Abanda Herman saat menjebol jala Persida Sidoarjo di Stadion Brawijaya (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI| duta.co –Beban berat harus meraih tiga poin dibuktikan anak – anak Macan Putih Persik Kediri dihadapan Ribuan Persikmania dalam lanjutan  putaran kedua Group 6 Liga Kasta Dua, Selasa (25/7). Meski menang tipis, namun kemenangan ini terasa indah karena secara khusus dipersembahkan untuk Hari Jadi Kota Kediri ke – 1138.

Sama – sama menerapkan pola menyerang dengan mengandalkan lebar lapangan, tuan rumah Persik Kediri sempat dihujani serangan oleh Persida Sidoarjo. Namun berkat ketangguhan lini pertahanan digalang Slamet Sampurno dkk dan penampilan gemilang Teddy Heri, gawang Macan Putih tidak dapat kebobolan.

Sejumlah peluang emas tercatat didapatkan tim tuan rumah, namun terbuang sia – sia karena penyelesaian akhir kurang sempurna. Abdul Rahman Abanda dipasang sebagai striker murni mendapat pengawalan ketat dari 2 hingga 3 pemain lawan. Permainan sempat memanas dengan dikeluarkan dua kartu kuning masing – masing untuk Jaya Hartono pada menit ke – 25 karena melanggar Ahmad Buchori. Begitu juga sang kapten Persida, Moch Fakhrudin terpancing emosinya hingga melanggar Abanda di menit ke 41.

Menusuk dari sisi kanan pertahanan lawan pada menit ke – 26, Abanda berhasil lolos dari jebakan offside dan berusaha mengarahkan tendangan keras ke gawang Persida, namun berhasil diblok kiper Rio Nugraha. Bola kemudian muntah dan sambil menjatuhkan diri, striker Persik berhasil menjebol jala tim tamu. Hingga pertandingan babak pertama berakhir, skor tetap 1 – 0.

Memasuki babak kedua, Persik Kediri sempat kedodoran meladeni permainan bola cepat dari kaki kaki diperagakan Persida. Ditariknya Sedek Sanaky digantikan Ahmad Zakky Makhtary, justru tidak mampu menambah daya gempur Persik untuk menambah gol. Pergantian dilakukan Persida, dengan menarik salah satu strikernya Mohamad Ansori digantikan pemain sayap, M Ridho Zulkarnain sempat membuat ribuan Persikmania bungkam.

Keputusan cepat diambil coach Bejo Sugiantoro dengan memasukkan Iman Budi Hernandi menggantikan Jaya Hartono hingga sejumlah peluang emas kembali bisa tercipta. “Kami akui kalah kelas dengan Persik Kediri, selain faktor mental pemain, perlu diketahui jika tim ini baru dibentuk,” jelas coach Persida, Moch Zein Al Hadad dihadapan sejumlah media.

Sementara di kubu tuan rumah, coach Bejo Sugiantoro mengaku bersyukur bahwa pertandingan ini digelar dengan penuh sportifitas. Sejumlah taktik berusaha digunakan termasuk melakukan rotasi pemain dengan memberikan kesempatan kepada Zakky Makhtary untuk berduet di lini depan.

“Namun di lapangan tepat di babak kedua kita sempat dibuat tak berdaya dengan permainan lincah kedua winger mereka terutama dari sisi kanan pertahanan kami, yang begitu mudah ditembus. Ini menjadi catatan kami, bila sebelumnya kita Abanda tidak maksimal, hari ini dia buktikan ketajamannya. Kami akan terus berlatih dan terutama fokus pada pergerakan pemain dalam membuka ruang tembak dengan target mencetak gol,” jelas coach Bejo Sugiantoro.

Kehadiran sosok Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar pada babak kedua, setidaknya mampu mengembalikan mental bertanding. Meski demikian, Mas Abu sebutan Wali Kota menyampaikan bangga atas permainan Persik yang terus meningkat. “Ini pertandingan yang luar biasa dan ini merupakan kado Hari Jadi Kota Kediri ke – 1138 dipersembahkan untuk warga Kota Kediri,” ungkap Mas Abu. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry