KEDIRI| duta.co – Berawal sepulang membeli nasi goreng bersama Raisa (11) anak bungsunya, Yanti Puspo Rini (38) warga RT 01 RW 07 Dusun Geneng Desa Maron Kecamatan Banyakan harus merenggang nyawa dengan pisau tertusuk di punggung hingga menembus dada kanannya. Kejadian tragis ini dilakukan Tri Satriono (41) suaminya, yang sehari – hari berjualan Soto Lamongan di Jl. Raya Banyakan diduga terbakar rasa cemburu.
Dijelaskan Pawestri (54) adik ibu korban, saat itu Yanti usai membeli nasi goreng bersama anaknya yang duduk di bangku SLB kelas 4 dikarenakan tuna wicara. Setiba di rumah, kemudian terdengar suara cekcok dari dalam rumah seperti dijelaskan Amirudin, Ketua RT yang tinggal bersebelahan dengan lokasi kejadian.
“Sepulang beli nasi goreng dengan Raisa, terus mereka cekcok. Kemudian pak RT menolong Yanti yang jatuh di depan rumah,” jelasnya.
Selanjutnya ibu dari Raisa dan Rosi (17) anak sulung, ini berusaha dilarikan ke RS. Muhamadiyah, namun nyawanya tidak tertolong karena luka tusuk pisau yang punggung hingga menembus dada kanan. Pak RT dibantu tetangga kemudian melaporkan kejadian ini ke Polsek Banyakan. Selanjutnya giliran Tri Satriono dilarikan ke rumah sakit, dikarenakan pendarahan pada nadi pergelangan tangan sebelah kiri.
Ditemui di rumah duka, Rosi, mengaku berduka atas kejadian yang menimpa kedua orang tuanya. Dia mengaku sempat bertemu orang tuanya sebelum mereka berangkat jualan pada pagi hari.
“Sebelum jualan sempat datang ke rumah nenek, terus pamit mau berangkat jualan,” jelas Rosi, memang sejak kecil diasuh neneknya Sri Mulyati, ibu kandung Yanti.
Hingga berita ini diturunkan, kondisi Tri Satriono belum sadarkan diri di ruang IGD RS. Polda Bhayangkara Kediri dalam pengawalan ketat polisi.
“Kami masih selidiki kasus ini, anggota masih di lapangan untuk mengumpulkan keterangan, alat bukti dan para saksi,” jelas Kapolres Kediri, AKBP Anthon Haryadi melalui Kasat Reskrim AKP Ridwan Sahara. (nng)
