HALIM Iskandar bersama Gus Ipul silaturahim di DPD I Golkar Jatim Kamis 8 Juni 2017. (Foto duta.co: f.suud)

SURABAYA | duta.co – Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar, langsung diserbu wartawan saat mengunjungi Kantor DPD I Golkar Jatim. Wartawan tak hanya menanyakan soal pilgub Jatim tapi juga mencecarnya dengan pertanyaan tajam soal kasus suap yang membelit lembaga yang juga dipimpinnya, DPRD Jatim. Apalagi Kabil Mubarok, politikus PKB yang mendadak hilang pasca rumahnya digeledah KPK, diduga terlibat kasus ini.

Halim yang hadir di kantor DPD I Golkar Jatim di Jl A Yani Surabaya, Kamis (8/6), tampak agak ogah-ogahan ditemui wartawan, meski masih sempat menjawab pertanyaan terkait keberadaan Kabil. Namun terus-terusan dicecar, ketua DPRD Jatim ini memilih bergegas menuju mobilnya. Dia berusaha menghindar.

Kejadian unik pun terjadi. Entah karena terburu-buru, Halim pun salah masuk mobil milik Sekretaris DPW PKB Jatim, Badrut Tamam yang bertipe sama, Toyota Alphard warna hitam. Karuan saja kejadian itu membuat sejumlah orang yang hadir tersenyum.

Sebelum momen ‘salah masuk mobil’, Halim mengaku masih bisa menghubungi Kabil meski bersikukuh tak tahu keberadaannya. “Saya bisa (kontak), nggak ada masalah. Posisinya di mana, saya nggak pernah tanya, itu kan privasi orang, nggak harus ditanya dimana. Terakhir kontak pagi tadi dan sore tadi,” tukasnya.

Ditanya apakah ada perintah dari partai agar Kabil menyerahkan diri ke KPK, Halim menegaskan tidak ada perintah tersebut. “Nggak ada, mekanismenya saja diikuti,” tegasnya.

Halim menuturkan, sebagai ketua DPW PKB Jatim dia masih menunggu proses hukum yang dilakukan KPK. “Kami hormati proses hukum, kami ikuti proses hukum. Nggak bagaimana-bagaimana​, mekanismenya, semua mekanisme pasti diikuti gitu saja. Ya kami lihat, kan mekanisme masih jalan,” tandasnya.

Kabil yang kini anggota Komisi E DPRD Jatim mulai sulit dihubungi sejak KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) , penggeledaan dan penyegelan dua ruangan di DPRD Jatim serta beberapa dinas mitra kerja Komisi B.

Sementara KPK dalam rilisnya menyebut ada mantan pimpinan Komisi B yang sudah pindah komisi diduga ikut berperan bersama Ketua Komisi B DPRD Jatim, Moch Basuki menerima suap dari sejumlah dinas mitra kerjanya.

Ruang pribadi Kabil di DPRD Jatim dan rumah pribadinya di Pondok Jati Sidoarjo juga telah digeledah petugas KPK pada Rabu (7/6). Dalam penggeledahan, KPK menemukan dua brankas di dalam rumah dan langsung disegel.(ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry