GRESIK | duta.co – Skenario menghabiskan anggaran melalui kunjungan kerja (kunker) mingguan tengah dimatangkan oleh anggota  DPRD Gresik. Diam-diam, seluruh alat kelengkapan dewan (AKD) menyusun skema kegiatan kedewanan selama setahun. Selama 3 hari, para legislator berada di luar kota yakni salah satu hotel di Malang.

Informasi di internal DPRD Gresik,bahwa,  mereka sudah menyusun draf awalnya. Hasilnya sesuai skenario, setiap anggota dewan melalui AKD bisa menggelar kegiatan kunker perpekan. Baik melalui komisi, badan pembentukan peraturan daerah (Bapem Perda), badan musyawarah (banmus), badan anggaran (banggar) maupun badan kehormatan (BK) DPRD Gresik.

”Tinggal difinalisasi lewat rapat gabungan. Kalau ada kegiatan di alat kelengkapan dewan yang kurang, kita bakal tambahi agar bisa kunker perminggu,” kata sumber anggot dewan yang minta namanya tak ditulis, kemarin.

Ketika scenario ini berhasil, maka setiap anggota DPRD minimal bisa menggelar kunker sebanyak 4 kali dalam setiap bulannya. Dengan asumsi sekali kunker minimal butuh waktu 3 hari, maka sebulan minimal  14 hari untuk kunker.

Namun, hal tersebut  dibantah oleh Plt Ketua DPRD Gresik Nur Golib  yang menegaskan, bahwa, seluruh kegiatan dewan tahun ini mengacu pada asas manfaat. Artinya, seluruh program kedewanan harus berdasarkan kebutuhan yang imbasnya untuk kepentingan publik.

”Semua tergantung kebutuhan. Bisa jadi, sebulan tidak kunker sama sekali,” cetusnya.

Seperti diketahui, alokasi perjalanan dinas hingga kunker di Gresik mendapat sorotan dari Gubernur Jatim dalam evaluasi APBD Gresik tahun 2017. Sebab, anggarannya mencapai Rp 90,7 miliar. Rinciannnya, jatah untuk pejabat Pemkab Gresik sebesar Rp 63 milyar dan sisanya sebesar Rp 27,7 miliar untuk dewan. pii

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry