MENTERI: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyouno yang mengaku kader juga loyalis Prabowo tidak tertarik dengan tawaran menteri di Kabinet Kerja. (duta.co/dok)
MENTERI: Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyouno yang mengaku kader juga loyalis Prabowo tidak tertarik dengan tawaran menteri di Kabinet Kerja. (duta.co/dok)

JAKARTA | duta.co –  Partai Gerindra mengklaim mendapat tawaran empat pos menteri jika reshuffle Kabinet Kerja jadi dilakukan. Empat pos menteri yang ditawarkan ditawarkan, yaitu kursi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Menteri Pertanian (Mentan), Menteri Tenaga Kerja (Menaker), dan Kepala Kantor Staf Kepresidenan.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyouno mengatakan, informasi tersebut didapatkannya dari orang dekat Presiden Joko Widodo. “(Informasinya dari) Tim sukses Jokowi bawah tanah, yang paling dipercaya Jokowi dan jarang muncul di permukaan,” kata Arief yang enggan menyebutkan namanya.

Arief mengatakan, salah satu alasannya mengapa pemerintah begitu mengupayakan agar Gerindra merapat ke pemerintagan adalah karena Jokowi sudah merasa memiliki chemistry dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

“Saya rasa Joko Widodo menilai kalau Gerinda dan Prabowo itu tulus dalam membangun negara dan bangsa,” ucap Arief. “Kedua, akan memperkuat Joko Widodo secara politik nasional,” sambungnya.

Meski demikian, Arief mengatakan kecenderungan kader bawah dan loyalis Prabowo tidak begitu tertarik bergabung dengan pemerintahan sebab akan berpengaruh negatif pada elektabilitas partai dan Prabowo pada pemilu 2019 mendatang.

Pada awal 2018, Gerindra berencana mulai memanaskan mesin politik untuk mengusung kembali Prabowo jelang pilpres 2019.

Meski begitu, keputusan bergabung atau tidak bergabung dengan koalisi pemerintahan bergantung pada Prabowo yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. “Kami sebagai anak buah tinggal ikut saja,” kata dia.

Ia memprediksi keputusan Prabowo akan disampaikan pada rapat pimpinan terbatas.Namun, Arief mengaku belum tahu kapan rapim terbatas tersebut akan dilakukan. “Biasanya kalau ada keputusan partai yang strategis yang harus diputuskan, Pak Prabowo menggelar rapim terbatas untuk membuat keputusan tersebut,” tutur Arief. net/rum

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry