Ray Rangkuti|IST

Ray Rangkuti|IST

JAKARTA– Secara faktual, hanya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang menonjol sebagai kandidat kuat melawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019. “Di luar beliau (Prabowo-red), belum ada nama yang terlihat menonjol,” ujar pengamat Politik Ray Rangkuti di Jakarta, Jumat (13/1) kemarin.

Direktur Lingkar Madani ini melihat ada dua alasan mengapa Prabowo tetap mencuat namanya sebagai calon presiden di lingkaran Partai Gerindra. Pertama, untuk kepentingan kohesi politik internal Gerindra sendiri. Dengan mendorong Prabowo maju capres maka soliditas internal akan terjaga dan dengan sendirinya diharapkan Gerindra fokus pemenangan pemilu 2019.

“Tapi hal ini juga mengandaikan bahwa elite Gerindra menutup kemungkinan terjadi perubahan pencalegan pada pemilu 2019. Jadi seperti saling mengamankan,” kata Ray Rangkuti.

Kedua, imbuhnya, memang secara faktual hanya nama Prabowo yang mencuat sebagai kandidat alternatif melawan Jokowi. Ia melihat tidak ada tokoh lain di partai politik seperti Golkar dan parpol lainnya yang setingkat populer dan menonjol dari Prabowo.

Presiden Joko Widodo telah menanggapi rencana Prabowo Subianto mencalonkan presiden pada Pemilu 2019.

Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengakui hubungan Joko Widodo dengan Prabowo Subianto terbilang baik. Apalagi, keduanya pernah berkompetisi di Pemilihan Presiden 2014.

“Pak Jokowi ingin ikut lagi di pilpres 2019, dan kami pengurus Gerindra, simpatisan dan kader ingin mendukung kembali Pak Prabowo di 2019. Pak Jokowi tahu calon yang potensial ke depan yang ikut maju Pak Prabowo, nama lain belum muncul,” kata Riza di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (13/1). tri

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry