SIMULASI : Simulasi pemadaman api diikuti Muslimat NU se - Kecamatan Pesantren di Lapangan Gajah Mada (duta.co/Hendra Hasyim)

KEDIRI| duta.co –Minimnya pengetahuan tentang bencana alam dan tidak memiliki keahlian dalam mengantisipasi kebakaran, menjadikan dasar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri menggelar seminar potensi kebencanaan dilanjutkan simulasi pemadaman api.

Ratusan peserta dari pengurus dan anggota Majelis Wakil Cabang Muslimat NU se – Kecamatan Pesantren, Kamis (20/7), diharapkan Wakil Walikota Kediri, Hj. Lilik Muhibbah dalam kata sambutannya bertempat di Lapangan Gajah Mada Pesantren, bahwa bencana tidak bisa diprediksi dan kita harus selalu waspada serta tahu bagaimana mengantisipasi.

Dalam sambutannya, Ning Lik sebutan akrab Wakil Walikota Kediri menyampaikan pentingnya peran ibu-ibu dalam penanggulangan bencana, khususnya bencana kebakaran. Hal ini didasari oleh peran seorang ibu yang berhadapan dengan urusan dapur yang tidak lepas dari kompor.

“Panjenengan semua harus mencermati ilmu yang akan dibagi oleh para pemateri agar nanti kita punya ilmu yang cukup untuk mempersiapkan diri terhadap bencana yang mungkin terjadi,” ungkap Ning Lik. Harapannya, dengan ilmu yang didapat peserta dapat disampaikan kepada anggota ranting muslimat yang ada di lingkungan masing-masing. Ning Lik juga menekankan agar saat bencana itu terjadi, ibu-ibu tidak panik untuk meminimalisir dampak bencana seminimal mungkin.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pelaksana Tugas BPBD Kota Kediri, Samsul Bahri mengatakan kegiatan ini adalah sebuah edukasi kepada masyarakat untuk kewaspadaan dan kesiapsiagaan bencana. “Kami harapkan dengan adanya pengetahuan terhadap kesiapsiagaan bencana akan membuat ibu rumah tangga tidak panik jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Misalnya kebakaran akibat kompor gas itu harusnya tidak disiram dengan air karena dalam kandungan air terdapat gas hidrogen yang membuat api menjadi lebih besar,” ujarnya.

Samsul berharap kegiatan ini menjadi langkah antisipasi yang bisa menanggulangi dan mengurangi resiko dan dampak terjadinya bencana. Selain itu, ilmu yang didapatkan bisa disampaikan kepada masyarakat. Selanjutnya, ibu-ibu Muslimat Kecamatan Pesantren  materi mendapat simulasi penanggulangan bencana kebakaran dari BPBD Kota Kediri.

“Dalam simulasi ini, kami uji ketangkasan ibu – ibu Muslimat dengan cepat dan tepat memadamkan api dengan menggunakan handuk yang telah dibasahi terlebih dahulu. Handuk basah harus diletakkan perlahan ke api agar api dapat padam tanpa menjalar kemana – mana,” jelas Kalaks BPBD kepada sejumlah wartawan. (nng)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry