LANGSA | duta.co – Indonesia butuh banyak dan banyak lagi bocah kreatif inovatif seperti Naufal Raziq ini. Bocah ini bukan sekadar anak desa di Aceh, tapi lebih itu telah menemukan eneri baru terbarukan (EBT) dari pohong kedondong. Padahal ilmuwan di Indonesia belum banyak yang menemukan energi baru.

Dulu ada jarak pagar, ada kemiri sunan, hingga energi air biru, tapi tidak ada kelanjutannya. Kali ini, melalui buah karya Naufal, desa tempatnya bocah itu tinggal yang semula masih mengalami zaman kegelapan, kini sudah terang benderang. Dan itu berkat Naufal. Lebih dari itu, secara nasional Naufal memberi kontribusi elektrifikasi pada bauran energi tahun 2025 dimana porsi EBT harus lebih besar.

Karena itu Naufal pun banjir tawaran kerjasama dan beasiswa. Ada yang dari luar negeri, seperti Turki dan Jerman. Dan banyak pula yang dari dalam negeri.

Namun dari sekian banyak tawaran beasiswa yang diberikan ke bocah penemu listrik dari pohon kedondong ini Naufal Raziq akhirnya menjatuhkan pilihannya pada tawaran beasiswa dari Kementerian Agama.

Kementerian Agama menawarkan Naufal untuk masuk di sekolah MAN 3 Malang, Jawa Timur. Tawaran itupun diterima oleh bocah asal Aceh itu. Kata Naufal, selain Menag banyak juga yang menawarkan beasiswa kepadanya.

“Ada satu perusahaan besar. Dia tawarkan saya beasiswa di Turki sekaligus mengembangkan temuannya di sana. Kemudian ada beberapa lagi di Indonesia, termasuk Panglima TNI. Pak Panglima ajak saya untuk sekolah di SMA Taruna Magelang. Saya kurang suka,” ungkap Naufal ditemui di rumahnya, Desa Kampung Baru, Kota Langsa, Aceh, Senin (5/6/2017).

Naufal mengaku pinangan dari Kemenag itu masih satu jalur dengan sekolah sebelumnya. “Kan saya lulusan MTs, iya pastinya kalau mau sejalan ambil MAN. Apalagi MAN 3 Malang itu kan favorit kemudian ditanggung oleh Kemenag. Saya terima aja,” tambahnya.

Nantinya selama Naufal mengenyam pendidikan di Malang, program penerangan yang sedang dilakukan di Aceh akan dibantu oleh ayahnya.

“Saya lagi ada program yang bekerjasama dengan Pertamina untuk menerangi desa yang belum dapat pasokan listrik. Ayah akan membantu. Nanti saya juga sering pulang ke Aceh sewaktu libur sekolah,” tambah Naufal.

Dengan penemuannya itu, Naufal merasa senang dan gembira. “Saya senang kali, apalagi bisa ketemu Menteri ESDM. Habis itu jumpa Panglima TNI. Wah, perasaan saya luar biasa pokoknya,” sebutnya.

Naufal yakin dengan dukungan Pak Menteri ESDM dan seluruh masyarakat Indonesia, temuannya itu ke depan bisa bermanfaat.

“Pak Menteri dukung. Dia ingin temuan ini bisa maksimal dan berskala besar. Pak Menteri pun sudah bekerjasama. Ke depan tinggal dikembangkan saja. Alhamdulillah juga, temuan saya ini sudah ada hak patennya. Sudah terdaftar di HAKI,”tutupnya. *det,gas

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry