PAPARAN: (ki-ka) Hermawan Aries Andi Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil XII Surabaya dan Alim Sutiono GM Jaringan dan Distribusi PT Pegadaian (Persero) saat paparan rencana kerja 2018. (duta.co/imam)

SURABAYA | duta.co – Tak mau ketinggalan dan ditinggalkan, PT Pegadaian (Persero) terus melakukan pembenahan layanan dengan memanfaatkan teknologi. Salah satu yang sedang disiapkan yakni konsep gadai online dan menggandeng perusahaan financial technologi (fintech) yang kini makan marak perkembangannya.
Demikian dikatakan Alim Sutiono GM Jaringan dan Distribusi PT Pegadaian (Persero). Menurut Alim Sutiono tuntutan perkembangan kebutuhan nasabah akan layanan yang lebih mudah dan cepat menggunakan smartphone menjadi pilihan yang akan dilakukan Pegadaian.
“Gadai online dan menggandeng layanan fintech solusi yang akan dilakukan tahun ini. Untuk gadai online, rencananya triwulan I diluncurkan.  Gadai online memudahkan nasabah bila ingin transaksi dengan pegadaian. Ke depan tidak harus ke gerai pegadaian, melainkan menggunakan layanan smart phone,” jelasnya di hotel Bumi kemarin.
Alim menambahkan tahun 2018 ini target kinerja Pegadaian naik 17 persen. Pada tahun 2018, PT Pegadaian (Persero) membidik pendapatan usaha sebesar Rp12,5 triliun atau tumbuh 16,82% dibandingkan target hingga akhir tahun ini sebesar Rp10,7 triliun.
“Persaingan semakin ketat di antaranya disebabkan terbitnya Peraturan OJK No 31 Tahun 2016 yang memungkinkan masuknya pemain baru di industri pegadaian, termasuk seperti disruption dan financial technology (fintech),” jelasnya.
Untuk itu jelas Alim sejumlah strategi yang sudah disiapkan perseroan dalam menghadapi tantangan yang teridentifikasi yaitu melalui transformasi yang meliputi pengembangan distribusi channel maupun produk berbasis digital, digitalisasi proses bisnis, dan transformasi di SDM termasuk budaya perusahaan.
“Strategi ini dimaksudkan agar Pegadaian tetap dapat mempertahankan market share di industri gadai dan mampu mendiversifikasi engine of growth pada produk non-gadai, dan juga meningkatkan jangkauan layanan sehingga mampu menambah jumlah nasabahnya,” ujarnya.
Sementara Hermawan Aries Andi Pemimpin Wilayah Pegadaian Kanwil XII Surabaya mengatakan untuk memperluas jaringan pihaknya membuka kesempatan perorangan dan institusi menjadi mitra Pegadaian.  Saat ini jaringan cabang Pegadain di Kanwil XII Surabaya sebanyak 470 outlet.
“Target outlet kerjasama dengan mitra sebanyak yang ada saat ini yakni 470 outlet layanan. Tujuannya memperbanyak jaringan dengan cepat tanpa harus membuka kantor,” jelasnya.
Hermawan menambahkan target kinerja  di kanwil XII untuk outstanding loan (OSL) atau penyaluran pembiayaan sebesar Rp 4,879 triliun, revenue Rp 1,332 triliun, nasabah 1.418 juta dan rekening 1.908.485. Wilayah Jatim menduduki peringkat tertinggi nasional untuk produk non gadai yakni dengan angka 70 persen.
“Untuk nominal, layanan yang paling besar adalah layanan pembiayaan usaha mikro atau Kreasi. Sedangkan, kontribusi prosentase tertinggi dengan kenaikan hampir 1000 persen diberikan oleh layanan pembiayaan kendaraan bermotor atau Amanah,”  jelas Hermawan.
Alim Sutiono menambahkan tren masyarakat yang datang ke Pegadaian saat ini telah berubah. Jika dahulu identik untuk melakukan peminjaman uang, saat ini Pegadaian dinilai menjadi wadah untuk berinvestasi.
“Mindset ini berusaha kami edukasikan kepada masyarakat, karena ‘berhutang’ di Pegadaian saat ini tidak hanya untuk konsumsi, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan melalui investasi emas ataupun pengaksesan modal untuk pengembangan usaha mikro,” terangnya. (imm)

 
 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry