Anies Baswedan (ist)

JAKARTA | duta.co – Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab tuduhan sebagian orang yang menyebut dirinya penganut Syiah, salah satu aliran sempalan dalam Islam yang berbaiat kepada  Ali bin Abu Thalib, satu dari empat sahabat Nabi Muhammad.

Tuduhan itu, kata Anies, jelas fitnah besar. Dia sejak awal memang menyadari bakal banyak fitnah dan berita bohong yang dialamatkan kepadanya, tidak hanya soal Syiah, tetapi hal lain. Namun tuduhah soal penganut Syiah itu yang memang cukup santer memperburuk citranya.

“Saya orang Indonesia, muslim, dan alhamdulillah menganut Ahlussunnah (Ahlussunah wal Jamaah, aliran dalam Islam yang senantiasa berpegang teguh pada Alquran dan Hadis yang sahih),” kata Anies dalam diskusi Indonesia Lawyers Club (ILC) di tvOne, Selasa (25/4) malam.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mengklarifikasi fitnah yang menyebutkan bahwa dia dekat atau berafiliasi dengan kelompok radikal atau fundamentalis Islam. Salah satu fitnah turunannya ialah Anies disebut memiliki misi tersembunyi menerapkan syariat Islam melalui peraturan daerah syariah di Jakarta.

Anies merespons santai fitnah itu karena tak satu pun program Aneis Baswedan-Sandiaga Uno yang mengandung unsur penerapan syariat Islam di Jakarta. “Maka, saya selalu bilang: tanyakan (ikhwal isu syariat Islam) kepada yang mengatakan itu,” ujarnya.

Anies dan Sandiaga maupun partai politik pengusung tak pernah sedikit pun berpikir menerapkan syariat Islam di Jakarta karena penduduk Ibu Kota memang multietnis dan multiagama. Dia mengingatkan juga bahwa Jakarta adalah tempat Sumpah Pemuda dideklarasikan dan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diumumkan.

Semua itu, kata Anies, menguatkan alasan bahwa Jakarta adalah kota milik semua warga negara Indonesia, apa pun agama dan etnisnya. “Maka gubernurnya bukan gubernur sebagian orang, tapi semua kelompok,” ujarnya. hud, viv

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry