TUNGGU PESAWAT: Jemaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah (duta.co/ist)
TUNGGU PESAWAT: Jemaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah (duta.co/ist)

MADINAH | Duta.co – Calon jemaah haji Indonesia bakal mendapatkan fasilitas ruang transit khusus di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah. Fasilitas ini diharapkan bisa memudahkan pengurusan dokumen dan bagasi bagi jemaah haji agar tidak tercampur antara satu rombongan dengan lainnya.

Rencana itu terungkap dalam pertemuan antara Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Abdul Djamil dengan pihak TIBAH Airports Operation Co Ltd (TAV) selaku pengelola Bandara Amir Muhammad Madinah.

“Sebagai solusinya, pihak TAV menawarkan tempat khusus untuk transit jemaah haji Indonesia di bandara sekaligus sebagai tempat menata dan koper jemaah sebelum diberangkatkan ke pemondokan di Madinah,” ujar Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis yang dikutip dari Kemenag.go.id, Jumat (6/1) kemarin.

Pengurusan dokumen dan bagasi jemaah, serta layanan kursi roda di gate bandara menjadi salah satu persoalan yang diidentifikasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi pada penyelenggaraan haji 1437 H atau 2016 lalu. Apalagi Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbanyak di dunia.

Jemaah haji gelombang pertama yang terbagi lebih dari dua ratus kelompok terbang mendarat di Bandara Amir Muhammad Madinah. Sementara untuk gelombang kedua, mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAAIA) Jeddah.

Sehingga dengan rentang kedatangan hanya 14 hari di Madinah, tidak jarang jarak kedatangan antara satu kloter dengan lainnya berdekatan. Akibatnya, percampuran dokumen dan bagasi tidak terhindarkan. Apalagi tahun lalu Bandara Amir Muhammad Madinah belum menyediakan ruang transit khusus bagi jemaah haji Indonesia.

Selain dokumen dan bagasi, pengelolaan kursi jemaah juga menjadi persoalan tersendiri. Dari tahun ke tahun, tidak sedikit jemaah haji Indonesia yang membawa kursi roda dari tempat tinggalnya. Kursi roda itu bisa diambil langsung bersamaan dengan keluarnya jemaah dari bandara karena disimpan di bagasi khusus Bandara Amir Muhammad Madinah.

Sehingga para petugas yang diminta mengambil dan itupun harus memilih dan memilah untuk memastikan kursi roda itu milik jemaah haji Indonesia. Untuk itu Sri berharap keberadaan ruang transit bisa memudahkan juga pengurusan kursi roda milik jemaah. “Sehingga bisa dikeluarkan bersamaan dengan keluarnya jemaah dari bandara,” ujarnya. hud, kmg

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry