Surat Kabar ini selalu sinis terhadap umat Islam. Karenanya harus ada perlawanan yang cerdas. (FT/DUTA.CO/IST)

LONDON | duta.co – Islamofobia masih saja terjadi di Inggris, bahkan sekarang mirip propaganda Nazi ‘The Jewish Problem’. Islam digambarkan menakutkan, bahkan, mampu menyetir kebijakan negara. Artikel yang ditulis Trevor Kavanagh di surat kabar The Sun ini, membuat umat Islam dan komunitas Yahudi marah.

Trevor Kavanagh rupanya sengaja menggunakan frasa ‘Muslim Problem’ yang memiliki persamaan langsung dengan “The Jewish Problem”. Padahal, frasa ini merupakan sebuah ungkapan yang digunakan Adolf Hitler yang memicu pembunuhan massal terhadap enam juta orang Yahudi. Ini sangat berbahaya.

Akhirnya organisasi keagamaan Yahudi dan Muslim Inggris mengeluarkan tuntutan bersama kepada dewan pers. Kavanagh yang menggambarkan bagaimana Inggris saat ini tengah dipengaruhi dengan masalah-masalah yang dibawa oleh umat Muslim, dinilai ngawur.

Dalam artikel itu, Kavanagh berpendapat, Islam merupakan suatu ketakutan tak terucap yang telah menyatukan Inggris dan Eropa. Namun menurutnya, fenomena ini terjadi karena adanya tekanan politik yang diawali oleh mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair yang mengizinkan “migrasi massal” Muslim ke Inggris.

Seperti di Indonesia, artikel ini kemudian menyebabkan dimedsos, dan menyebabkan kemarahan pengguna media sosial di Inggris. Dewan Deputi Yahudi Inggris dan organisasi Tell Mama and Faith Matters, secara langsung mengeluarkan tuntutan kepada Independent Press Standards Organization (Ipso).

Mereka berpendapat, frasa ‘Muslim Problem’ memiliki persamaan langsung dengan “The Jewish Problem”. Frasa ini merupakan sebuah ungkapan yang digunakan Adolf Hitler yang memicu pembunuhan massal terhadap enam juta orang Yahudi.

“Ungkapan ‘The Muslim Problem’ – yang ditulis dengan huruf kapital dan cetak miring untuk memberikan penekanan – di sebuah surat kabar nasional adalah sebuah preseden yang berbahaya,” tulis pengaduan mereka.

“Dan ini mengacu pada ungkapan ‘The Jewish Problem’ di abad lalu, yang direspon Nazi dengan ‘The Final Solution’ – the Holocaust.’,” tambahnya.

Seorang perwakilan dari Ipso mengatakan kepada The Independent, mereka telah menerima 250 keluhan tentang artikel tersebut. “Saya dapat memastikan kami memiliki total 250 keluhan tentang artikel yang Anda lihat, kebanyakan berdasarkan Pasal 12 (Diskriminasi) dari Kode Etik Editor,” ujar perwakilan Ipso.

“Kami merasa ngeri membaca The Sun hari ini, dan kami menuntut pencabutan segera dan permintaan maaf dari The Sun. Kami tidak akan mentolerir serangan sembarangan di media pada komunitas keagamaan manapun,” ujar juru bicara Dewan Deputi Yahudi Inggris.

“Kami berdiri bersatu dengan komunitas Yahudi atas artikel yang keterlaluan ini. Surat kabar harus bertanggung jawab karena telah menjajakan kebencian,” tambah juru bicara organisasi Tell Mama and Faith Matters.

Organisasi Islam di Inggris, Muslim Council of Britain, juga memberikan kecaman. “Penulis dari artikel menjijikkan di The Sun berjudul ‘Muslim Problem’, Trevor Kavanagh, adalah anggota dewan dewan pers Ipso,” ujar Sekretaris Jenderal Muslim Council of Britain, Miqdaad Versis.

Kavanagh, yang menjadi editor politik The Sun pada 1983, juga menjadi anggota Dewan Ipso. Ipso mendapat banyak kritik tajam saat mengumumkan Kavanagh sebagai anggotanya pada 2015. Jika tidak ditangani, khawatir artikel ini membuat Inggris membara. Apa salahnya umat Islam? (rep)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry