PENDAMPINGAN: Serka Riduan dari Koramil Benowo melakukan pendampingan tanam padi di areal pertanian Kelurahan Benowo. (FT/DUTA.CO)

JAKARTA | duta.co – Tekat pemerintahan untuk memperkuat ketahanan pangan patut diacungi jempol. Semua lini bergerak, dari pabrik pupuk sampai pengawasan lapangan. Keterlibatan Babinsa (Bintara Pembina Desa) memberikan kenyamanan tersendiri.

“Luar biasa! Kebijakan pemerintah melibatkan Babinsa untuk mengawal petani demi ketahanan pangan, membuat kita nyaman. Menurut hemat kami, dari seluruh barang subsidi, adalah pupuk subsidi yang terkontrol dengan baik,” demikian disampaikan Achmad Fathoni, petani muda di Desa Jatipandak, Kecamatan Kesamben, Jombang kepada duta.co, Ahad, (21/5/2017).

Hal yang sama disampaikan PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan memperkuat jaringan distribusi, khususnya untuk kebutuhan pupuk di sektor pertanian dan tanaman pangan. Penguatan jaringan distribusi ini untuk mengamankan pasokan pupuk di berbagai lini serta meningkatkan pelayanan distribusi.

Kepala Corporate Communication Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, mengatakan, Pupuk Indonesia telah menambah jumlah gudang dan merelokasi gudang ke tempat yang lebih baik dan mudah dijangkau. “Total kapasitas gudang kami saat ini, termasuk gudang lini 1, mencapai lebih dari 3,4 juta ton,” ujar dia, sebagaimana dikutip republika.co.id, Ahad (21/5/2017).

Kapasitas itu terdiri dari 567.400 ton gudang lini 1, dan gudang lini 2 dan 3 yang terdapat di 640 titik di seluruh Indonesia dengan kapasitas 2.912.526 ton. Keberadaan gudang di daerah-daerah pelosok juga diharapkan dapat mengurangi kendala dalam distribusi pupuk terutama pada saat musim tanam.

Wijaya menyatakan, Pupuk Indonesia juga membuat pusat distribusi di sejumlah daerah. Tujuannya, bilamana terjadi kekosongan stok di suatu lokasi maka akan dapat cepat diisi dari pusat distribusi itu. “Khusus untuk daerah terpencil, Pupuk Indonesia juga menambah Gudang penyangga dan sarana transportasi,” kata dia.

Selain menambah jumlah gudang, Pupuk Indonesia juga saat ini diperkuat oleh jaringan transportasi kapal maupun darat. Wijaya menyebutkan jumlah armada kapal untuk pengangkutan pupuk mencapai 16 kapal ditambah dengan voyage charter dan kontainer sebanyak 165 unit. Perseroan pun memperkuat jaringan kios dan distributor untuk mendekatkan produk kepada petani.

Jumlah distributor Pupuk Indonesia di seluruh Indonesia saat ini sebanyak 1.552 unit. Adapun jumlah kios yang menunjang distributor sebanyak 40.304 kios.

Mengantisipasi tingginya permintaan pupuk saat musim tanam, Wijaya mengatakan, Pupuk Indonesia memberlakukan penyimpanan stok melebihi ketentuan Kementan. Aturan dari Kementan menyebutkan stok harus mencukupi untuk kebutuhan dua pekan ke depan. “Namun, kami siapkan stok melebihi ketentuan itu,” ujar dia.

Bahkan di daerah terpencil, Pupuk Indonesia menyiapkan stok untuk kebutuhan selama enam sampai delapan pekan. Tujuannya, Wijaya menjelaskan, untuk mengantisipasi kendala transportasi, terutama cuaca buruk dan terbatasnya kapasitas pelabuhan di suatu daerah.

Hingga 18 Mei, total stok pupuk bersubsidi nasional mencapai 1.360.271 ton. Perinciannya, stok itu terdiri dari 960.729 ton urea, 200.726 ton NPK, 63.898 ton SP36 dan ZA 90.222 ton serta 44.696 ton pupuk organik. Wijaya menyatakan jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 4-6 minggu ke depan.

Sedangkan total pupuk bersubsidi yang telah disalurkan hingga Mei 2017 mencapai 2,99 juta ton. “Kami saat ini juga sedang melakukan penyeragaman kios-kios pupuk dengan menggunakan nama PI Mart. Melalui kios ini, kami harap kebutuhan sarana pendukung petani bisa terpenuhi, tidak hanya pupuk tapi juga pestisida, dan lain-lain”, kata Wijaya. (rul,rep)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry