KEBUN COKLAT CAFE: owner Kebun Cokelat café, Hafmi Putri Syahilda Hamdi (kanan) di kebun coklat cafe di Sidoarjo (duta.co/Fatimah)

SURABAYA | duta.co – Bermula hobi masak dengan eksperimen akhirnya tercipta usaha kebun coklat cafe pada tahun 2016. Merintis dari bawah, serta dukungan orang tua yang memberikan modal tanah, pembangunan bertahap hingga sampai pada bangunan cafe coklat yang juga ditanami kebun coklat.

Sukses meski tempat terpencil berada di tengah sawah. Melalui cibiran orang, serta semangat dan usaha, kebon coklat kafe bisa dikenal banyak orang. Memang tidak mudah membuka usaha terutama cafe yang dikategorikan usaha besar.

Modal harus mendukung, tekad, usaha, serta keyakinan bahwa usaha tersebut akan berhasil dan sukses. Hal ini dilakukan oleh Hafmi Putri Syahilda Hamdi lulusan Sarjana Kebidanan sebagai usahawan muda yang nekad akan usaha cafe. Selain itu, ia juga memiliki klinik kesehatan dan klinik kecantikan.

Melalui komplinan pelanggan, ia jadikan sebagai pelajaran merubah menjadi baik. Usaha kafe yang semuanya coklat mulai dari menu minuman serba coklat, makanan, mie coklat dan snack.

“Waktu itu hanya punya modal tanah dari orang tua, dan saya izin memakai. Orang tua juga mendukung. Dari sana saya mulai berfikir bagaimana supaya orang yang datang ke gerai saya bisa puas rasa, pelayanan, dan puas tempat. Karena saya juga suka dekor dan tata rias, akhirnya saya berfikir untuk bikin suatu tempat yang beda dari yang lain, selain bisa untuk tempat nongkrong, juga bisa digunakan tempat wedding,” kata Putri owner Kebun Coklat Café.

Usaha yang dilakukan oleh Putri sebelumnya tidak berjalan mulus. Banyak cacian dari orang yang tidak suka akan usahanya. Namun, ia tetap bersikukuh, bangkit dan bersemangat sampai bangunan hampir 100% selesai. Ia ingin membuktikan kepada orang bahwa usahanya akan berhasil.

“Dikit demi sedikit kalau punya uang baru beli bahan. Kalau uangnya tidak cukup proses pembangunannya berhenti. Sampai akhirnya bangunan itu selesai dan saya beri nama kebun coklat memang banyak pohon yang saya tanam,” jelasnya.

Putri menambahkan di sepanjang proses pembangunan, banyak sekali orang yang menghina, mencaci bahkan bertindak tidak wajar untuk menggagalkan usaha saya. Banyak yang mengatakan bahwa usaha ini tidak berhasil, bahkan masih sangat saya ingat ada orang yang berkata seperti ini.

“Mbak Putri, tidak salah buka cafe di sini? Siapa yang mau beli? Tempat terpencil di tengah sawah, mana ada yang tertarik?,” ungkapnya.

Putri telah membuktikan kepada semua orang bahwa cacian orang yang dulu dilontarkan tidak benar. Sekarang kebun coklat cafe sudah bisa dibilang terkenal dan banyak pengunjung yang mendatanginya. Meski awalnya banyak pelanggan yang komplin karena pelayanan yang kurang memuaskan serta karyawan yang ia rekrut tidak ada yang punya pengalaman di bidang kuliner. Ia belajar semuanya dari nol. Belajar dari komplinan pelanggan hingga menemukan sistem pelayanan yang pas.

“Karyawan untuk saat ini ada 22 orang. Harga menunya mulai dari Rp 3.500 – 36.000. Sedangkan omset kotor perbulan sekitar Rp 200-350 Juta. Melalui permintaan pelanggan, kebun coklat kafe akan buka cabang kedua di Mojokerto meskipun dengan usaha yang sangat maksimal,” katanya

Putri memberikan tips untuk usaha sukses yaitu belajarlah dari kegagalan dan cacian orang karena orang yang meredahkan kita berarti awal dari kesuksesan kita. Jangan jadikan beban, tetaplah semangat dan jadikan sebagai pelajaran untuk membenahi kesalahan menjadi lebih baik. Restu orang tua juga penting. Berbekal doa dan usaha serta berani nekad. (mg5)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry