BINA UMKM : Direktur PT Astra International Tbk Johannes Loman (kiri) bersama Head of Public Relations PT Astra International Tbk Yulian Warman (kanan) melihat hasil karya perajin batik Pamekasan Madura Ida Rizal (tengah) pemilik Sila Boutique di ajang pembukaan 60 Tahun Astra di Grand City Ballroom Jumat (21/7). DUTA/istimewa

SURABAYA | duta.co – PT Astra International Tbk. hingga kini sudah membina 9.828 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu, 101 UMKM sudah bisa mandiri dan 20 UMKM sudah menjadi mitra usaha Astra.

Direktur PT Astra International Tbk. Johannes Loman mengatakan Astra memang konsern dengan proses bukan hanya hasil. Dengan proses yang bagus, maka hasilnya juga akan bagus. Namun, dari hampir 10 ribu UMKM binaan itu, memang tidak semuanya mengalami peningkatan.

“Semua ada yang up dan ada yang down. Mungkin dari sebanyak itu yang aktif sampai saat ini, ada sekitar 3 ribuan UMKM. Tidak apa, ini yang kita bisa terus menerus. Sehingga akan melahirkan UMKM yang mandiri seperti 101 dari jumlah ribuan itu yang mandiri. Inilah yang namanya proses,” ujar Johannes di sela-sela acara pembukaan HUT ke-60 Astra International Tbk di Grand City Ballroom, Jumat (21/7).

Kepala Departemen Pelatihan dan Pendampingan Yayasan Dharma Bakti Astra, Rahmad Handoyo dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, setiap tahun Astra selalu membina dan memberikan pelatihan kepada minimal 1.00o UMKM baru di seluruh Indonesia secara bergulir. “UMKM yang mandiri tidak lagi diberikan pelatihan, tapi memberikan kepada sub UMKM yang sudah mandiri itu,” tutur Rahmad.

UMKM Mandiri ini, kata Rahmad memiliki lima pilar yakni kemandirian dalam hal pemasaran, keuangan, mengolah sumber daya manusia (SDM), mengelola produksinya dan kemandirian dalam corporate social responsibility (CSR). Sehingga UMKM-UMKM itu menjadi mitra ini diajarkan dengan cara Astra. “Jadi walau mereka level UMKM tapi sudah bisa mengenal lingkungan, tetangganya, memberdayakan orang-orang disekitarnya dan sebagainya. Kita ini memberikan sistem kepada mereka, sistem Astra yang diterapkan,” tandas Rahmad.

Rahmad mengakui dari 101 UMKM yang sudah mandiri itu, tidak semuanya berkaitan dengan bisnis yang digeluti Astra. Karena sebagian besar juga bisnisnya di luar bisnis yang digeluti Astra. Rahmad mengakui ada sekitar 20 UMKM mandiri yang memang menjadi mitra bisnis Astra dengan cara memasok produknya ke Astra.

“Biasanya yang support Astra itu yang berhubungan dengan bisnis bengkel dan manufaktur. Kalau bengkel itu biasanya yang kaitannya dengan teknisinya, misalnya belajar teknik Toyota, Daihatsu dan  sebagainya,” tambah Direktur Astra, Johannes Loman.

Diakui Johannes, ada proses yang diterapkan Astra untuk bisa menjadikan UMKM ini menjadi mandiri. Yang pertama diterapkan pada UMKM pemula adalah pelatihan mentalitas dasar pengusaha (basic mentality). Selain itu ada pelatihan kewirausahaan. “Setelah itu akan menjadi UMKM Madya dari sana ditingkatkan standar kualitasnya hingga akhirnya akan menjadi UMKM yang mandiri. Jadi kita tidak pernah support dana, tapi kita memberikan soft skills untuk mereka,” tandas Johannes.

Rangkaian HUT Astra di Surabaya ini akan berlangsung hingga Minggu (23/7). Ada banyak kegiatan dilakukan misalnya Entrepreneur Talkshow  dengan tema Building a Smart Sustainable Startup sharing pelaku UKM terbaik, dengan keynote Speaker Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia  A.A. Gede Ngurah Puspayoga. Dan puncaknya pada Minggu (23/7) akan dilakukan Festival Kampung Berseri Astra (KBA) yang diadakan di Sukolilo.  Dimana kampung itu menjadi binaan Astra sejak lama. (end)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry