“Itu juga diminta kepada teman-teman Eka, tetapi ditolak. Hanya Eka rupanya yang menuruti,” ujar ibu dua anak ini.
Eko, pria mengaku BIN bertemu dengan Eka dan sejumlah teman-temannya saat menumpang grab sepulang dari tes calon bintara Polri di Polda Jatim, Mei 2017 lalu.
Eko meminta nomor telpon Eka, terus menghubungi untuk menawarkan kepada Eka bekerja sebagai inteljen. “Itu juga ditawarkan kepada teman-teman anak saya,” beber Nunuk.
Pria itu, kata Nunuk, sangat pintar dan paham persoalan agama. Selama perjalanan dari polda menuju terminal, perbincangan banyak mengatakan soal agama.
“Makanya ditawari jadi inteljen itu. Pria bernama Eko sangat pintar soal agama, begitu kata teman-teman anak saya,” ucapnya.
Nunuk berharap Presiden Joko Widodo, Kapolri, dan Kapolda turun tangan dalam mengungkap keberadaan putrinya. Dia khawatir, Eka salah jalan hingga terjerumus dalam kelompok yang melanggar.
“Saya sangat menginginkan bantuan dan perlindungan bapak Jokowi sebagai panglima tertinggi juga Kapolda Jatim,” harap Nunuk.
Sementara Polres Malang Kota masih menyelidiki bagaimana bisa mengungkap keberadaan Eka. “Masih kita dalami, mengacu dari laporan keluarga,” kata Kapolres Malang Kota AKBP Hoiruddin Hasibuan secara terpisah.
Eka Setyaretnaning Dyah, gadis cantik berusia 18 tahun pergi meninggalkan rumah sejak 3 hari. Keluarga menduga, Eka dibawa kabur seorang pria yang mengaku anggota BIN. (det,wis)