KERJA BAKTI: Wagub Jatim Saifullah Yusuf (tengah) ikut kerja bakti bersama Tim Tagana dan warga di Dusun Kertosari, Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jumat (6/1). (duta.co/ist)
KERJA BAKTI: Wagub Jatim Saifullah Yusuf (tengah) ikut kerja bakti bersama Tim Tagana dan warga di Dusun Kertosari, Desa Kertosari, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jumat (6/1). (duta.co/ist)

PASURUAN-Banjir air campur lumpur di Pasuruan, Kamis (5/1) sore hingga malam, tak menimbulkan korban jiwa. Banjir melanda wilayah tujuh  tujuh kecamatan di Kota/Kabupaten Pasuruan.  Sebanyak 5.000 rumah terendam banjir kiriman air bah dari perbatasan Malang-Pasuruan tersebut. Selain itu, jalur utama Malang-Surabaya lumpuh sekitar tiga jam hingga pukul 19.30 WIB tadi malam,

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan Bhakti Jati Permana mengungkapkan, hujan deras dengan intensitas tinggi tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB kemarin. Curah hujan tinggi tersebut terukur pada 127 mm/jam dari curah hujan normal 30 mm/jam dengan durasi sekitar 2 jam.

“Banjir kiriman ini berasal dari Lawang, Malang, dan lereng Gunung Arjuno. Volume air yang tak tertampung di sungai meluber hingga ke jalan raya. Arus air cukup deras,” kata Bhakti Jati Permana, Jumat (6/1).

Menurut dia, selain di ruas jalan Malang-Surabaya, banjir juga menerjang Kecamatan Rejoso, Grati, Winongan, Pohjentrek, dan Kraton. Luapan banjir ini berasal dari dua Daerah Aliran Sungai (DAS) Rejoso dan Welang menggenangi ribuan rumah dengan ketinggian 30-60 cm.

“Tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Kerusakan material terjadi di Purwosari. Genangan air ini surut pada Jumat sekitar pukul 03.00 WIB,” ujarnya.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf yang meninjau lokasi banjir di Purwosari, Jumat (6/1/2017).  Gus Ipul sempat ikut kerja bakti bersama puluhan warga Dusun Kertosari yang merupakan kawasan paling parah terdampak banjir bandang di Kecamatan Purworsari, Kabupaten Pasuruan.

“Ayo kerja-kerja, semakin banyak yang kerja, semakin cepat selesai,” ujarnya sembari mengangkat dan memindahkan paving secara estafet di sela meninjau dusun tersebut.

Sesuai data perangkat desa setempat, sebanyak 10 kepala keluarga rumahnya mengalami kerusakan akibat terjangan air dan memerlukan bantuan untuk diperbaiki kembali.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu tidak sendiri, ia didampingi oleh Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf  yang juga adik kandungnya, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sudarmawan, serta beberapa pejabat kabupaten lainnya.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul mengaku ingin memastikan dan melihat langsung kondisi di kecamatan yang juga tanah kelahirannya itu, sekaligus berkoordinasi agar kejadiam serupa tak terulang lagi. “Banjir bandang kali ini yang terbesar dan ke depan jangan sampai terjadi lagi, karena itulah perlu dilakukan evaluasi serta pembenahan,” ucapnya.

Pantauan di lokasi, mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu juga mendatangi beberapa rumah yang bangunannya terdampak banjir, salah satunya di rumah milik Fauzi, di Dusun Kertosari. “Air yang masuk ke rumahnya deras karena berada di paling depan atau pinggir jalan raya,” kata Kepala Dusun Kertosari Nendy Bido. dul, ntr, sin

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry